Buntut Tragedi Kanjuruhan, Polri Tak Akan Gunakan Gas Air Mata Saat Pertandingan Sepak Bola

16 Oktober 2022, 08:43 WIB
Buntut Tragedi Kanjuruhan, Polri Tak Akan Gunakan Gas Air Mata Saat Pertandingan Sepak Bola /Instagram/@barcelonaqueridi/

MEDIA BLITAR - Buntut dari tragedi Stadion Kanjuruhan, Polri larang penggunaan gas air mata untuk pengamanan.

Seperti diberitakan sebelumnya, gas air mata dituding sebagai penyebab meningalnya 132 orang dalam tragedi Stadion Kanjuruhan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Mahfud MD selaku Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF.

Baca Juga: KPI Larang Pelaku KDRT Tampil di TV dan Radio, Rizky Billar: Saya Belum Tahu

'Yang mati dan cacat serta sekarang kritis dipastikan setelah terjadi desak-desakan setelah gas air mata yang disemprotkan," papar Mahfud MD saat jumpa Pers di Istana Kepresidenan Jumat lalu. 

Lebih lanjut, ditetapkan sebagai penyebab utama adanya kornban jiwa, Polri kemudian tidak akan menggunakan gas air mata untuk pengamanan saat pertandingan sepak bola. 

"Untuk penggunaan gas air mata, kemudian peralatan pengendalian massa dan peralatan yang dapat memprovokasi massa di stadion, itu tentunya tidak digunakan kembali,” jelas Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo seperti dikutip MediaBlitar dari laman PMJ News Minggu 16 Oktober 2022.

Baca Juga: 2 LINK LIVE STREAMING Torino vs Juventus Kickoff 23.00 WIB Malam Ini, Liga Italia Serie A

Pihaknya akan melaksanakan pengamanan pertandingan sepak bola sesuai dengan regulasi dari FIFA.

"Kita mengacu kepada regulasi keselamatan dan keamanan yang sudah dikeluarkan sesuai dengan Statuta FIFA," ucapnya.

Polisi juga ungkapkan kedepannya lebih mengutakaman Steward sesui dengan rekomendasi TGIPF.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Fulham vs Bournemouth Liga Inggris 2022-23, Fulham Kebobolan di Menit Awal

"Dan rekomendasi dari para Tim Gabungan Pencari Fakta pun menyebutkan ke depannya, untuk pengamanan kita lebih mengedepankan Steward," tukasnya.

Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang pecah 1 Oktober 2022 lalu menjadi sejarah terkelam dunia sepak bola tanah air.

Penanganan keamanan pihak polisi yang menembakkan gas air mata ke arah tribun dinilai kurang tepat sehingga menimbulkan kepanikan para suporter Arema.

Kini pihak berwenang telah menetapkan tersangka dalam tragedi tersebut, salah satunya adalah Dirut PT LIB.***

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler