BMKG Peringatkan La Nina Akhir Tahun Berpotensi Ancam Kelumpuhan Total di Sektor Pertanian dan Perikanan

29 Oktober 2021, 21:11 WIB
BMKG Peringatkan La Nina Akhir Tahun Berpotensi Ancam Kelumpuhan Total di Sektor Pertanian dan Perikanan/express.co.uk/ /

MEDIA BLITAR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa La Nina yang diprediksi akan terjadi pada akhir 2021 mampu mengancam sektor pertanian dan perikanan.

Dengan begitu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mewanti-wanti untuk kedua seKtor tersebut waspada akan ancaman yang akan terjadi di akhir tahun ini.

Dwikorita menegaskan bahwa pemerintah harus segera memberi perhatian lebih di kedua sektor itu.

Baca Juga: BMKG: Indonesia Kemungkinan Akan Mengalami Lebih Banyak Bencana Alam Beberapa Bulan Mendatang

“Dampaknya akan mengancam ketahanan pangan karena berpotensi merusak tanaman akibat banjir, hama, dan penyakit tanaman," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Jumat 29 Oktober 2021.

“Serta juga mengurangi kualitas produk karena tingginya kadar air,” sambungnya.

Masih dalam keterang yang sama Dwikorita, menjelaskan bahwa di sektor perikanan, pasokan ikan bakal berkurang drastis akibat nelayan tidak bisa melaut.

Baca Juga: Gempa Bumi 5.2 Magnitudo Berpusat di Pacitan Dirasakan Hingga Jogja, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Walaupun melaut, lanjut Dwikorita, hasil tangkapannya itu tidak akan maksimal. Hal itu disebabkan, tingginya gelombang dan mempengaruhi hasil laut di pasaran yang cenderung mahal.

Lebih jauh ia menuturkan, La Nina adalah fenomena mendinginnya suhu muka laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur hingga melewati batas normalnya.

Kondisi tersebut bakal mempengaruhi sirkulasi udara global yang menyebabkan, udara lembab mengalir lebih kuat dari Samudra Pasifik ke arah Indonesia.

Baca Juga: Lagi Ramai Matahari Terbit dari Utara Hingga Disebut Kiamat, Begini Penjelasan BMKG

Akibatnya, Indonesia banyak terbentuk awan dan diprediksi kondisi ini bisa meningkatkan curah hujan sebagian besar wilayah Tanah Air.

Saat ini BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini terhadap ancaman datangnya La Nina menjelang akhir tahun ini.

Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina. Yakni, -0.61 pada dasarian I Oktober 2021.

Baca Juga: HINGGA 6.2 SR! Gempa Besar di Kabupaten Blitar Dapat Dirasakan di Bali, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Kondisi tersebut berpotensi untuk terus berkembang dan Indonesia harus segera bersiap menyambut La Nina yang diperkirakan berlangsung dengan intensitas lemah-sedang, setidaknya hingga Februari 2022.

Merunut peristiwa La Nina 2020, hasil kajian BMKG menunjukkan curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari, terutama di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT.

Berikutnya, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan, maka La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20-70 persen di atas normalnya.

Baca Juga: Prediksi Banjir Pasca Gempa, BMKG Himbau Warga Malang dan Sekitarnya Tetap Waspada

BMKG juga telah memperkirakan sebagian wilayah Indonesia yang akan memasuki periode musim hujan mulai Oktober ini.

Antara lain, wilayah Aceh bagian timur, Riau bagian tenggara, Jambi bagian barat, Sumatera Selatan bagian tenggara, Bangka Belitung, Banten bagian barat, dan Jawa Barat bagian tengah.

Kemudian, Jawa Tengah bagian barat dan tengah, sebagian D.I. Yogyakarta dan sebagian kecil Jawa Timur, Kalimantan Tengah bagian timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.***

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler