Pemerintah Dorong Kampanye Nonton Bioskop dengan Protokol Kesehatan

20 Maret 2021, 17:08 WIB
ilustrasi Bioskop /PIXABAY/Derks24

MEDIA BLITAR - Pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendukung industri film bangkit di tengah pandemi corona.

Ia mendorong pengelola bioskop untuk kampanye nonton di bioskop dengan aman. Yakni dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Kata Airlangga, kalau kampanye ini terus digaungkan hingga didengar masyarakat, maka nonton di bioskop dengan penerapan protokol kesehatan bisa diterima dengan antusias.

Baca Juga: Sebut Ayu Ting Ting Pernah Ajak Pacaran Dirinya, Ini Jawaban Ivan Gunawan

"Kalau stigma itu bisa sampai ke publik, mereka akan kembali berani nonton di bioskop. Penuhi persyaratan itu, nanti akan kami dorong,” katanya saat menerima audiensi insan perfilman di Jakarta yang dilansir Media Blitar dari Antara, Sabtu, 20 Maret 2021.

Audiensi tersebut dihadiri oleh Triawan Munaf, Mira Lesmana, Dian Sastro, Wicky Olindo, Joko Anwar, Dewinta Hutagaol, Sunil Samtani, Chand Parwez dan Angga Dwimas Sasongko serta beberapa asosiasi yang terkait dengan industri perfilman yang hadir secara daring.

Airlangga mengaku sebelum ini, telah menerima uneg-uneg dari para pelaku seni dan perfilman. Mereka mengungkapkan, sumber penghasilan yang didapat, 90 persennya berasal dari kontribusi bioskop.

Baca Juga: Termasuk Indonesia, Inilah 13 Negara yang Teruskan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Meski selama pandemi Covid-19 ini ada layanan streaming, namun hasil yang didapat kurang memuaskan. Penghasilan yang didapat belum mampu mencukupi kebutuhan produksi film.

Kepada Airlangga, pelaku industri film juga mengusulkan suntikan dana pemulihan ekonomi nasional. Ini demi mendukung keberlangsungan industri film di Indonesia.

Selain itu banyaknya bioskop berpengaruh besar terhadap para pelaku film, sehingga kampanye nonton ke bioskop dengan penerapan protokol kesehatan wajib digaungkan.

Baca Juga: Kecewa dengan Putusan BWF, Begini Motivasi dari Ketua Umum PP PBSI untuk Atlet All England 2021 dan Tim

Merespon para pekerja film, Airlangga menyebut ketertarikan masyarakat saat ini belum pulih meski bioskop diizinkan untuk buka.

Dirinya berharap, kegiatan dengar pendapat bersama pelaku film memunculkan kebijakan baru yang disokong dengan data yang akuntabel.

“Saya telah membaca usulan-usulan yang disampaikan terkait alokasi dana pemulihan ekonomi nasional untuk sektor perfilman. Dari audiensi ini saya berharap bisa mendapatkan data-data yang konkret dan akuntabel sehingga bisa mendukung pemerintah dalam mengambil keputusan, khususnya kebijakan mendukung pemulihan di sektor perfilman,” tambahnya.

Baca Juga: Sering Tidak Fokus Karena Nge-Cek HP Terus, Saatnya Puasa Medsos

Data di pelaku industri film, jumlah usaha yang bergerak di sub-sektor film, animasi dan video tahun 2016 terdapat 2.418 pekerja. Jumlah itu diproyeksikan lebih dari 50.000 orang tenaga kerja di tahun 2019.

Sejak industri film diangkat dari Daftar Negatif Investasi (DNI) di tahun 2016, sektor ini mengalami peningkatan 20 persen. Ini menjadikan industri film Indonesia tumbuh hingga membuatnya masuk ke 10 industri film terbesar dunia.

Capaian ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah industri film di Indonesia.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler