Emmanuel Macron Ingin Negara Uni Eropa Perkuat Perbatasan Hadang Aksi Teroris

- 7 November 2020, 14:57 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. //Instagram/@emmanuelmacron

Baca Juga: Southampton vs Newcastle, The Saints Melaju ke Puncak Klasemen Liga Inggris

Baca Juga: Mensos Umumkan 3 Bansos yang Telah Tersalurkan 100 Persen PKH hingga Program Sembako Non PKH

Baca Juga: 11 Pesohor Tanah Air Pilih Liburan Ke Nihi Sumba, Gisella Anastasia dan Gempi Tak Ketinggalan

Pelaku serangan di Nice masuk secara ilegal dari negara Italia. Sedangkan peristiwa di Wina, pelaku penembakan sempat pergi ke negara Slovakia untuk membeli amunisi.

"Risiko teroris ada di mana-mana," ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Menurut data Eurostat, pada 2019, ada nyaris 628 ribu warga non-Uni Eropa yang masuk di area Schengen pada 2019. Angka itu naik 10 persen ketimbang tahun lalu dan ada juga 717 ribu warga non-Uni Eropa yang ditolak masuk.

Di sisi lain polisi di perbatasan Prancis menyebut banyak orang dari Aljazira dan Maroko yang mencoba masuk ke negara tersebut sejak Juni lalu. Hal itu terjadi setelah pelonggaran protokol Covid-19 di perbatasan Prancis hingga Spanyol.

Baca Juga: Setelah Prakerja Gelombang 11, Kapan Kartu Prakerja Akan Dibuka Lagi? Simak Selengkapnya

Baca Juga: Vladimir Putin Dikabarkan Bakal Mundur dari Jabatannya Karena Penyakit Parkinson?

"Kita harus menunjang pertarungan kita melawan imigrasi ilegal dan penyelundup yang seringnya punya kaitan dengan terorisme," tambah Emmanuel Macron.***

Halaman:

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah