Warga Marah, Bentrokan Terjadi Hingga Pembakaran Gedung di Lebanon, Pasca Ledakan Dahsyat di Beirut

- 9 Agustus 2020, 19:26 WIB
Unjuk rasa yang terjadi di Lebanon pasca ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut.
Unjuk rasa yang terjadi di Lebanon pasca ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut. /Al Jazeera

MEDIA BLITAR - Beberapa waktu lalu ledakan dahsyat menghancurkan Beirut, Ibukota Lebanon pada Selasa 4 Agustus 2020 lalu.

Ledakan dahsyat yang memporak porandakan Kota Beirut tersebut ternyata membuat warga Lebanon benar-benar marah.

Ledakan dahsyat tersebut menewaskan setidaknya lebih dari 154 orang dan lebih dari 5.000 orang mengalami luka-luka.

Baca Juga: Saksikan Siaran Langsung MotoGP Brno Ceko 2020 Hari Ini 9 Agustus 2020, Berikut LINK LIVE STREAMING

Diduga ledakan dahsyat tersebut disebabkan oleh bahan peledak amonium nitrat yang disimpan di sebuah gudang di dekat pelabuhan.

Sekitar 2.750 ton amonium nitrat disimpan sejak 2014 dan tanpa ada penanganan khusus, sehingga menyebabkan warga Lebanon marah dengan sikap pemerintahnya, hingga menyerbu gedung-gedung pemerintah di Beirut.

Bentrokan terjadi antara warga Lebanon dan Pasukan Keamanan Dalam Negeri (ISF) meletus pada Sabtu 8 Agustus 2020.

Baca Juga: Pelatih Juventus Maurizio Sarri Dipecat, Andrea Pirlo Ditunjuk Sebagai Pelatih Baru, Ini Alasannya

Puluhan ribu orang berusaha untuk menembus gedung Parlemen Lebanon dan meminta tanggung jawab pemerintah akibat ledakan nahas itu.

Para pemrotes turun ke jalan dan terlibat kerusuhan serta membakar gedung-gedung sisa ledakan mematikan yang terjadi pada Selasa. Sementara para polisi menembakkan gas air mata, peluru karet dan amunisi yang ditembakkan ke udara.

"Mereka telah mengambil semuanya dari saya, uang saya, masa muda saya dan sekarang mereka membunuh orang-orang saya," kata pengunjuk rasa berusia 26 tahun Sandra Khoury kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Akhirnya, Gaji ke-13 Untuk Pensiunan PNS akan Cair Besok 10 Agustus 2020. Berikut Besarannya

Sebagai tanda solidaritas dengan para pengunjuk rasa, pemadam kebakaran Beirut yang kehilangan sedikitnya 10 anggota menolak meninggalkan pangkalan mereka untuk menyiram pengunjuk rasa dengan air.

Menanggapi sikap para pemadam kebakaran ini, Gubernur Beirut Marwan Aboud menilai seharusnya mereka terus bertugas untuk memadamkan api kebakaran.

Akibat bentrokan tersebut, satu orang petugas dikabarkan tewas. Berdasarkan laporan, petugas tersebut diserang pengunjuk rasa dan jatuh di sebuah hotel di pusat kota Beirut.

Baca Juga: 10 Potret Seksi Jennifer Coppen, Lengkap Dengan Outfit Yang Kece Badai Saat Liburan

Palang Merah Lebanon, sementara itu, mengatakan mereka membawa 63 orang ke rumah sakit dan merawat sekitar 175 orang di tempat kejadian.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, pemerintah Lebanon mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan tentara.

Para tentara diberi intruksi untuk mengambil tindakan seperti memukul warga sipil bahkan terdapat laporan bahwa tentara juga melempar batu pada warga.

Baca Juga: Viral Video Adegan Hot Incest Saudara Kembar The Connell Twins di Twitter, Netizen : Bukan Insect!

Menanggapi dikerahkannya tentara Lebanon, seorang pengunjuk rasa menilai tindakan para tentara tidaklah patriot.

"Lepaskan setelannya dan berdiri bersama kami, lalu Anda bisa memakainya lagi dengan hormat," kata seorang pengunjuk rasa.

"Beri tahu kami apa yang Anda dapatkan dari bersama mereka?" seorang demonstran berteriak dengan suara serak.

Baca Juga: Viral, Setahun Dipendam, Korban Perkosaan Beberkan Kronologi di Instagram Untuk Mengekspose Pelaku

"Kami benar-benar tidak memahaminya, mengapa kamu melakukan ini pada kami?" paparnya.***

Editor: Ninditoo

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x