MEDIA BLITAR - Hikikomori sangat mungkin terjadi saat musim pandemi Covid-19 alias corona. Fenomena tersebut sudah terjadi di Jepang yang memicu keterbelakangan aspek sosial di sana.
Pandemi Corona memberikan kebiasaan baru bagi sebagian besar aktivitas manusia untuk bekerja, belajar dan kegiatan lainnya di rumah saja.
Namun, kebiasaan ini dapat memicu masalah besar apabila dilakukan secara terus-menerus. Hal tersebut dapat memicu fenomena hikikomori.
Baca Juga: 5 Cara Mudah yang Bisa Dilakukan di Masa Pandemi Covid-19 Usai Bepergian Pulang ke Rumah
Mungkin, Anda baru saja mendengar kata asing dari bahasa Jepang tersebut, hikikomori merupakan fenomena endemik yang sedang melanda di Jepang.
Kondisi tersebut merupakan masalah psikologis yang mengancam generasi muda Jepang yakni, pengurungan dan penarikan diri dari komunitas sosial masyarakat.
Lalu, kapan istilah ini muncul di Jepang?
Hikikomori mulai diperkenalkan oleh seorang psikiater Jepang, Tamaki Saito. Dia menggambarkan fenomena tersebut sebagai sebuah masalah yang terjadi abad 20 an.
Kondisi ini membuat seseorang cenderung memilih mengurung diri dan tidak ikut berkontribusi di lingkungan masyarakat.