MEDIA BLITAR – Beberapa bulan belakangan, sejumlah penduduk Inggris menyorot kasus kematian perempuan bernama Sarah Everard.
Hal ini berkaitan dengan aksi keji yang dilakukan seorang perwira London, Wayne Couzens yang diduga salah guna jabatan untuk melakukan aksi penculikan dan pelecehan seksual, berujung maut bagi Sarah Everard.
Sikap oknum perwira London ini, mengundang kemarahan dan unjuk rasa warga.
Berjalannya proses persidangan, oknum perwira London ini, akan hidup di sel tahanan seumur hidup, yang diartikan tak memiliki peluang pembebasan bersyarat.
Sementara itu, seperti yang diwartakan Reuters, bahwa Kepolisian Metropolitan yang menyelidiki pembunuhan itu, mengatakan bahwa mereka "muak, marah, dan hancur" dengan kejahatan Couzens. Dan Komisaris Cressida Dick telah meminta maaf kepada keluarga Everard.
"Polisi kami ada di sana untuk melindungi kami, dan saya tahu bahwa petugas akan ikut merasakan keterkejutan dan kehancuran kami atas pengkhianatan menyeluruh terhadap tugas ini," kata Perdana Menteri Boris Johnson.
Baca Juga: Pria Asal Australia ini Berhasil Pecahkan Rekor Dunia Guinness Melakukan Plank Selama 9 Jam
Pengawas polisi Inggris sedang menyelidiki kegagalan polisi dalam menyelidiki insiden tidak senonoh yang terkait dengan Couzens pada 2015, dan dua tuduhan serupa lainnya pada Februari tahun ini.
Selain itu, anggota parlemen oposisi Harriet Harman meminta Dick untuk mengundurkan diri.