Ancang-ancang Singapura Pertimbangkan Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun

- 18 September 2021, 12:09 WIB
Ilustrasi sekolah daring.
Ilustrasi sekolah daring. /Dok.Sekolah Murid Merdeka/

MEDIA BLITAR – Vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh banyak negara di belahan dunia untuk memerangi wabah penyakit ini.

Di awal distribusi vaksin Covid-19, sejumlah golongan prioritas mendapatkan lebih dulu, seperti tenaga medis, hingga usia di atas 18 tahun.

Seiring pelaksanaan ini, vaksinasi kemudian disalurkan kepada anak remaja usia 12 hingga 17 tahun.

Dan seperti yang diwartakan Reuters, negara Singapura sedang mempertimbangkan untuk memvaksinasi anak-anak di bawah 12 tahun pada awal 2022.

Baca Juga: Pergi ke Sekolah Jadi Momok bagi Anak Nigeria, saat Kasus Penculikan Meningkat

Sementara dilaporkan lebih dari 80% populasinya telah divaksinasi terhadap COVID-19.

Akan tetapi, menilik kebijakan Singapura saat ini, tentang pelaksanaan belajar mengajar, memutuskan untuk beralih ke sekolah daring selama 10 hari menjelang ujian nasional utama, seperti kata Kementerian Pendidikan negara Singapura pada Sabtu, 18 September 2021.

Beriringan dengan keputusan Singapura untuk sekolah daring, dilaporkan ada 935 kasus baru COVID-19 pada hari sebelumnya, yang menunjukkan angka tertinggi sejak April tahun lalu.

Baca Juga: Celine Evangelista Akui Putus Sekolah Saat SMP dan Terpaksa Lakukan Ini Karena Tuntutan Ekonomi

Siswa sekolah dasar kelas 1 hingga 5 akan pindah ke pembelajaran berbasis daring dari 27 September hingga 6 Oktober 2021.

Siswa sekolah dasar kelas 6, akan mengambil cuti belajar selama beberapa hari dari 25 September sebelum mengikuti ujian nasional untuk meminimalkan risiko penularan dari sekolahan, serta upaya mengurangi jumlah siswa yang ditempatkan di karantina.

Baca Juga: Rumah Sakit di Jawa Timur Hijau Pupus, Gubernur Khofifah Ucapkan Terimakasih, Netizen: Bu Sekolah Tatap Muka

"Dengan mendekati ujian tertulis PSLE ​​(Primary School Leaving Examination), kami akan melakukan tindakan lebih lanjut untuk melindungi siswa yang belum memenuhi syarat secara medis untuk vaksinasi dan memberi orang tua dan siswa ketenangan pikiran yang lebih besar," kata Menteri Pendidikan Chan Chun Sing.

Peningkatan kasus baru-baru ini terjadi, setelah pelonggaran beberapa tindakan COVID-19, atas kasus baru ini mendorong Singapura untuk menghentikan pembukaan kembali lebih lanjut. 

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x