India Umumkan Pertemuan Pertama dengan Taliban

- 31 Agustus 2021, 21:03 WIB
Ilustrasi pertemuan. Washington D.C. menjadi tuan rumah KTT Kebebasan Beragama Internasional (IRC) pertama minggu ini.
Ilustrasi pertemuan. Washington D.C. menjadi tuan rumah KTT Kebebasan Beragama Internasional (IRC) pertama minggu ini. /Pixabay/

MEDIA BLITAR - Kata Kementerian Luar Negeri India menyampaikan, bahwa Duta Besar India untuk Qatar mengadakan pembicaraan dengan seorang pemimpin tinggi Taliban pada Selasa, sebagai bentuk keterlibatan diplomatik resmi pertama sejak kelompok Islam garis keras itu mengambil alih Afghanistan.

Sementara itu, kata kementerian luar negeri pihak utusan, yaitu Deepak Mittal, bertemu dengan Sher Mohammad Abbas Stanekzai, kepala Kantor Politik Taliban di Doha, atas permintaan Taliban.

India telah lama memiliki kekhawatiran tentang Taliban, karena hubungan dekat kelompok itu dengan saingan berat mereka, yaitu Pakistan. Kementerian luar negeri mengatakan, kedua belah pihak membahas keselamatan orang India yang tertinggal di Afghanistan.

Baca Juga: Korea Utara Dikabarkan Sedang Mencari Sosok Pemimpin Baru Gantinya Kim Jong Un

Lebih lanjut, seperti yang dikutip dari Reuters, bahwa Mittal juga menyampaikan kekhawatiran India bahwa gerilyawan anti-India dapat menggunakan tanah Afghanistan untuk melancarkan serangan.

"Perwakilan Taliban meyakinkan duta besar bahwa masalah ini akan ditangani secara positif," kata kementerian luar negeri.

Pembicaraan itu terjadi beberapa hari setelah Stanekzai yang mengatakan, bahwa Taliban menginginkan hubungan politik dan ekonomi dengan India.

Baca Juga: ISIS-K Akui Dalang Dibalik Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Siapakah ISIS-K Gerakan Paling Ekstrem di Dunia?

Sementara itu, tidak ada komentar langsung dari Taliban tentang pembicaraan dengan India.

India menginvestasikan lebih dari $3 miliar dalam pekerjaan pembangunan di Afghanistan, dan telah membangun hubungan dekat dengan pemerintah Kabul yang didukung AS. Namun, dengan kemajuan pesat Taliban, pemerintah India menghadapi kritik di dalam negeri, karena tidak membuka saluran komunikasi kepada para militan.

Pada Juni, kontak informal terjalin dengan para pemimpin politik Taliban di Doha. Ketakutan besar adalah, jika kelompok-kelompok militan yang memerangi pemerintahan India di Kashmir yang mayoritas Muslim akan menjadi berani dengan kemenangan Taliban atas pasukan asing, seperti kata salah satu sumber.

Baca Juga: Gerak Cepat AS, Tingkatkan Prospek Penggunaan Pangkalan di Korea Selatan untuk Pengungsi Afghanistan

"Duta Besar Mittal menyampaikan keprihatinan India bahwa tanah Afghanistan tidak boleh digunakan untuk kegiatan anti-India dan terorisme dengan cara apa pun," kata kementerian luar negeri.

Ketika Taliban terakhir berkuasa dari 1996-2001, India bersama dengan Rusia dan Iran mendukung Aliansi Utara yang melakukan perlawanan bersenjata terhadap mereka.

Stanekzai, yang menurut pejabat India menerima pelatihan di akademi militer India sebagai perwira Afghanistan pada 1980-an, secara tidak resmi menghubungi India bulan lalu, memintanya untuk tidak menutup kedutaannya.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x