Gerak Cepat AS, Tingkatkan Prospek Penggunaan Pangkalan di Korea Selatan untuk Pengungsi Afghanistan

- 23 Agustus 2021, 21:08 WIB
Ilustrasi seorang wanita Afghanistan.
Ilustrasi seorang wanita Afghanistan. /Pixabay/ ArmyAmber

MEDIA BLITAR - Amerika Serikat membahas suatu kondisi "Pada tingkat yang sangat dasar", untuk menggunakan pangkalannya di Korea Selatan untuk menampung sementara, bagi pengungsi dari Afghanistan. Namun, pembicaraan tentang masalah itu, belum berkembang, kata menteri luar negeri Korea Selatan, pada hari Senin seperti yang dikutip dari laman Reuters.

Menteri Luar Negeri Chung Eui-yong mengatakan kepada anggota parlemen di sidang parlemen, bahwa tidak ada diskusi seperti itu yang sedang berlangsung, tetapi di bawah pertanyaan tambahan yang terajadi pada kesempatan itu, mengatakan bahwa pejabat Amerika telah membuat permintaan awal.

Baca Juga: 11 Fakta Terbaru Usai Taliban Memasuki Pinggiran Kota Afghanistan

"Benar bahwa (sekutu) memang membahas kemungkinan itu di tingkat yang paling dasar," katanya. "Namun, itu tidak dibahas secara serius," sambungnya.

Chung mengatakan, setiap penggunaan pangkalan Amerika untuk pengungsi akan memerlukan izin dari pemerintah Korea Selatan.

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan AS Korea mengatakan tidak diberitahu untuk menyediakan perumahan sementara atau dukungan lain, bagi siapa pun yang meninggalkan Afghanistan.

Baca Juga: Lebih dari 600 Penduduk Afghanistan Berdesakan Masuk Pesawat Kargo AS dalam Penerbangan Putus Asa

"Jika ditugaskan, USFK akan bekerja dengan Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan dan pemerintah Republik Korea sambil mempertahankan Aliansi ROK-AS kami, dan kewajiban untuk menyediakan dan mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kuat," kata komando militer dalam sebuah pernyataan setelah The Wall Street Journal melaporkan pada hari Minggu, bahwa pangkalan AS di seluruh dunia sedang diincar sebagai lokasi yang mungkin.

Amerika Serikat menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan sebagai warisan Perang Korea 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Sementara itu, Camp Humphreys, sebuah garnisun senilai $11 miliar yang baru selesai dibangun 40 mil (64 km) selatan Seoul, adalah pangkalan militer luar negeri terbesar Amerika yang berada di sana.

Baca Juga: Viral di Twitter, Ini Fashion yang Dipakai Pasukan Taliban Saat Kaum Wanita Dilarang Mengadopsi Gaya Barat

Dan pangkalan Amerika di negara-negara seperti Qatar telah digunakan untuk menampung sementara para pengungsi yang diterbangkan dari bandara Kabul. Kemudian pangkalan udara Amerika di Ramstein Jerman, tentara AS telah mendirikan lebih dari 70 tempat perlindungan militer hingga 10.000 pengungsi dari Afghanistan.

Lebih lanjut, dikabarkan bahwa Presiden AS Joe Biden mendapatkan persetujuan dari Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada hari Minggu, untuk menggunakan dua pangkalan militer di Spanyol selatan untuk menerima warga Afghanistan yang telah bekerja untuk pemerintah AS, sepertu yang disampaikan pemerintah Spanyol pada hari Minggu.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah