Tak Seperti Janjinya Melindungi Wanita, Laporan Terbaru Taliban Diduga Menyerang Wanita Karena Tak Pakai Burqa

- 20 Agustus 2021, 15:15 WIB
Tak Seperti Janjinya Melindungi Wanita, Laporan Terbaru Taliban Diduga Dieksekusi Wanita Karena Tak Pakai Burqa
Tak Seperti Janjinya Melindungi Wanita, Laporan Terbaru Taliban Diduga Dieksekusi Wanita Karena Tak Pakai Burqa /The Sun/

MEDIA BLITAR – Tak seperti janjinya melindungi wanita, baru-baru ini beredar sebuah potret seorang wanita yang terlihat berlumuran darah di jalanan, dugaan sementara wanita tersebut diserang oleh tentara Taliban karena tak pakai burqa.

Dilansir dari The Sun wanita itu diserang oleh Taliban karena tidak mengenakan burqa atau pakaian yang menutupi seluruh tubuh bagi wanita Afghanistan.

Terlepas dari pernyataan Taliban beberapa waktu lalu yang menyatakan akan melindungi wanita dan anak-anak serta tak akan mewajibkan burqa untuk wanita seperti saat terakhir mereka berkuasa di negara tersebut.

Baca Juga: 11 Fakta Terbaru Usai Taliban Memasuki Pinggiran Kota Afghanistan

“Burqa bukan satu-satunya hijab yang bisa dikenakan, ada jenis hijab yang berbeda, tidak terbatas pada burqa,” ujar juru bicara kantor politik Taliban di Doha, Qatar, Suhail Shaheen, kepada media Inggris, Sky News.

Namun pernyataan itu seakan dipatahkan oleh laporan dari Fox News dilansir oleh MEDIA BLITAR, Rabu 18 Agustus 2021 yang menunjukkan seorang wanita diduga meninggal karena ulah Taliban.

Kejadian itu terjadi di wilayah Taloqan, ibu kota provinsi Takhar, wanita tersebut diserang oleh Taliban karena tidak mengenakan kerudung Islam di depan umum.

Sebuah foto dugaan pembunuhan yang diterbitkan oleh Fox News pada hari Rabu 18 Agustus 2021 itu menunjukkan seorang wanita yang sudah terkulai lemas dengan tubuh bersimbah darah.

Baca Juga: Viral Rekaman Video Taliban Asyik Bermain Bom-bom Car Sambil Menenteng Senjata Api di Tangan

Namun, sampai saat ini masih belum diketahui secara jelas kapan wanita tersebut dibunuh.

Taliban sekarang memperketat cengkeraman mereka pada kekuasaan menyusul kemenangan kilat mereka yang telah mengejutkan dunia.

Rekaman yang diperoleh Fox News menunjukkan konvoi pejuang Taliban  di jalanan kota Kabul dan melolongkan beberapa tembakan.

Mereka dilaporkan sedang memburu para aktivis dan pekerja pemerintah yang masih tersisa di Afghanistan.

Zabihullah Mujahid, seorang pemimpin kelompok teror, menyatakan kemenangan mereka sebagai “momen kebanggaan bagi bangsa” dan bersumpah untuk memberlakukan hukum Syariah di Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Ucapkan Selamat HUT ke-76 dan Samakan Perjuangannya dengan Indonesia, Ferdinand: Jangan Samakan Kami

Dalam kesempatan itu pula, Mujahid menekankan bahwa Taliban ‘berkomitmen pada hak-hak perempuan’ tetapi harus tetap mematuhi ‘sistem Syariah’.

Para militan mengatakan akan memberikan kesempatan seluas-luasnya terhadap perempuan untuk kembali ke sekolah dan bekerja.

Sementara itu, Syariah sendiri hanya mengacu pada hukum yang berasal dari Islam, namun tampaknya Taliban memiliki interpretasi ekstrem tentang apa arti dari hukum Syariah ini dalam praktiknya.

Terlepas dari pernyataan Taliban yang berjanji untuk melindungi wanita. Namun baru-baru ini sudah ada laporan tentang penganiayaan wanita dan anak-anak oleh Taliban.

Baca Juga: Tayang Film Lone Survivor Kisah Perjuangan Tim Navy SEAL Perangi Taliban, Cek Sinopsisnya

Menurut laporan tersebut tadi malam, Taliban menyerang wanita dan anak-anak dengan cambuk dan tongkat sebelum menembakkan senjata mereka di tengah kekacauan yang sedang berlangsung di bandara Kabul.

Satu jepretan dinilai cukup mengerikan menunjukkan seorang pria membawa anak berlumuran darah sementara anak laki-laki lain menangis meraung-raung.

Di tempat lain seorang wanita terbaring di jalan terluka sementara dua pria berusaha menyelamatkannya.

Warga Afghanistan meneteskan air mata saat mereka menyaksikan rekan senegaranya dianiaya oleh gerilyawan Taliban di jalanan di Kota Kabul.

Baca Juga: Sinopsis Film 12 Strong, Upaya Pasukan Khusus Amerika Gulingkan Taliban di Afganistan

Jenderal Sir Nick Carter, kepala staf pertahanan, mengatakan mereka bekerja dengan Taliban untuk memastikan orang-orang dapat pergi dari Afghanistan.

“Ada banyak orang putus asa yang mencoba untuk sampai ke bandara, dan tunduk pada situasi tetap tenang, yang Taliban bekerja keras untuk mencapai bersama kami, sistem akan bekerja, kami percaya,” ujar Jenderal Sir Nick Carter dilansir dari The Sun oleh MEDIA BLITAR, Jumat 20 Agustus 2021.

Jenderal Sir Nick mengatakan dia memperkirakan tujuh pesawat akan menuju ke Kabul, yang akan memungkinkan 1.000 orang lagi untuk pergi pada hari Rabu lalu.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah