Indonesia Desak Myanmar Setujui Pengangkatan Utusan ASEAN

- 3 Agustus 2021, 11:59 WIB
Dalam file foto 22 April 2021 ini, bendera beberapa negara anggota ASEAN berkibar di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Indonesia/
Dalam file foto 22 April 2021 ini, bendera beberapa negara anggota ASEAN berkibar di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Indonesia/ /Foto: AP/Tatan Syuflana/

 

MEDIA BLITAR - Menteri luar negeri Indonesia Retno Marsudi mendesak Myanmar pada Senin (2 Agustus) untuk menyetujui penunjukan utusan khusus Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Ia juga mengatakan sedikit kemajuan telah dibuat pada rencana untuk mempromosikan pembicaraan antara pihak-pihak yang bersaing di Myanmar.

Enam bulan setelah militer menggulingkan pemerintah Myanmar yang terpilih secara demokratis, para menteri luar negeri ASEAN bertemu pada hari Senin untuk menyelesaikan utusan yang ditugaskan serta mengakhiri kekerasan dan mempromosikan dialog antara junta dan lawan-lawannya.

Baca Juga: ASEAN Leaders’ Meeting Selesai Digelar, Presiden : Kekerasan di Myanmar Harus Dihentikan

"Tidak membuat kemajuan signifikan"ungkap Retno kepada media melalui konferensi video.

Menurutnya dalam menerapkan rencana lima poinnya untuk menghentikan gejolak di Myanmar, yang diumumkan pada bulan April tidak ada gunanya bagi ASEAN

"Jika tidak ada tindakan, masalah ini harus dikembalikan kepada para pemimpin untuk memberikan arahan," tambahnya

Baca Juga: Terancam Jadi Penyebar Super Covid-19 Junta Myanmar Menyerah, Bantuan Internasional Berdatangan

Myanmar telah disiksa oleh tindakan keras mematikan terhadap protes, keruntuhan ekonomi dan eksodus pengungsi sejak kudeta 1 Februari.

Lonjakan infeksi virus corona telah membanjiri sistem kesehatannya, memperburuk krisis kemanusiaan dalam sebulan terakhir. 

PBB dan banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan China, telah mendesak blok Asia Tenggara, yang 10 anggotanya termasuk Myanmar, untuk mempelopori upaya diplomatik untuk memulihkan stabilitas di Myanmar.

“Indonesia berharap Myanmar segera menyetujui usulan ASEAN untuk penunjukan Utusan Khusus,” kata Retno.

 Baca Juga: Bahas Krisis Myanmar, Indonesia Gelar ASEAN Leaders Meeting Besok di Jakarta

Menteri luar negeri Indonesia mengatakan utusan itu harus bergerak bebas di Myanmar dan memiliki akses penuh ke berbagai pihak.

Sebuah referensi yang jelas untuk anggota parlemen yang digulingkan, banyak di antaranya berada di penjara.

Retno tidak merinci siapa yang dipilih untuk jabatan utusan itu, tetapi para diplomat mengatakan kepada Reuters bahwa menteri luar negeri kedua Brunei, Erywan Yusof, sangat diunggulkan untuk mengambil posisi itu.

"Myanmar siap menggarap kerja sama ASEAN dalam kerangka ASEAN, termasuk dialog dengan utusan khusus ASEAN di Myanmar," terangnya.

Baca Juga: Terpilih Sebagai Chair ALMM, Menaker Ida: Pekerja ASEAN untuk Daya Saing dan Ketangkasan

ASEAN beroperasi di bawah prinsip pengambilan keputusan konsensus. Ini berarti Myanmar harus mendukung penunjukan utusan itu, kata para diplomat.

Myanmar telah menunjukkan sedikit keinginan untuk mengadopsi rencana lima poin ASEAN, alih-alih mengacu pada rencananya sendiri untuk masa depan Myanmar.

Dalam pidatonya pada hari Minggu, Min Aung Hlaing mengulangi janji untuk mengadakan pemilihan pada tahun 2023.

Retno mengatakan ASEAN harus segera memberikan bantuan kemanusiaan ke Myanmar, serta menjajaki mekanisme pembagian vaksin COVID-19.

"Kita tidak boleh diam dan membiarkan penderitaan rakyat Myanmar berlanjut," katanya.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah