ISIS-K Akui Dalang Dibalik Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Siapakah ISIS-K Gerakan Paling Ekstrem di Dunia?

27 Agustus 2021, 19:25 WIB
ISIS-K Akui Dalang Dibalik Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Siapakah ISIS-K Gerakan Paling Ekstrem di Dunia/The Sun/ /

MEDIA BLITAR– Kelompok ISIS-K telah akui bahwa dirinya adalah dalang di balik bom bunuh diri yang terjadi di banda Kabul yang membunuh ratusan orang.

Akibat kejadian nahas itu, sebanyak 95 warga sipil Afghanistan tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan itu.

Sedangkan, 13 tentara AS tewas terbunuh, termasuk 12 Marinir dan satu petugas medis Angkatan Laut, sementara 15 lainnya terluka dalam ledakan bom di ibu kota Afghanistan, Kamis 26 Agustus 2021.

Dilansir dari Daily Mail ledakan bom bunuh diri terjadi 2 kali. Ledakan pertama terdeteksi di Hotel Baron tak jauh dari oerimeter Bandara Internasional Hamid Karzai sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Baca Juga: TERUNGKAP, Ini Identitas Terduga Teroris Mabes Polri: Mulai Anggota ISIS hingga Drop Out di Semester V

Ledakan kedua terjadi di sekitar wilayah Abbey Gate, salah satu pintu masuk utama Bandara Internasional Hamid Karzai.

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas kejadian bom bunuh diri yang terjadi di Kabul tersebut.

Hal itu diketahui saat kelompok teror itu merilis gambar salah satu pelaku bom bunuh diri, yang diidentifikasi sebagai Abdul Rehman Al-Loghri.

Gerakan ISIS yang beroperasi di Afghanistan dan Pakistan ini dikenal sebagai ISIS-K atau ISIS-Khorasan. Kelompok ini disebut-sebut sebagai gerakan paling ekstream dan mematikan.

Dilansir dari The Sun, ISIS-K adalah musuh besar bagi Taliban yang ternyata belum lama ini berdiri.

Baca Juga: Viral Rekaman Video Taliban Asyik Bermain Bom-bom Car Sambil Menenteng Senjata Api di Tangan

ISIS-K mulai bangkit di Afganishan hanya berselang beberapa hari setelah tentara Ameriksa Serikat (AS) manarik diri tepatnya pada 15 Agustus 2021.

Lahir pada 2015 lalu, ISIS-Khorasan memiliki tujuan mendirikan kekhalifahan di Khorasan, region historis antara Pakistan dan Afghanistan.

Kelompok itu sudah melancarkan setidaknya 100 serangan terhadap warga sipil, dan 250 serangan ke pasukan keamanan AS, Afghanistan, atau Pakistan.

Anggota ISIS-K ini kebanyakan adalah pembelot Taliban, bahkan pemimpin pertama mereka adalah seorang koamndan Taliban Pakistan bernama Hafiz Saeed Khan, yang telah tewas pada 2016 lalu.

Baca Juga: Tak Seperti Janjinya Melindungi Wanita, Laporan Terbaru Taliban Diduga Menyerang Wanita Karena Tak Pakai Burqa

Akibat wilayah mereka di Suriah dan Irak sudah hancur lebur, ISIS akhirnya mendanai Saeed Khan untuk mendirikan benteng baru.

Mulanya, mereka melancarkan aksi bom bunuh diri dan serangan bersenjata skala kecil yang menargetkan penduduk sipil.

Penggantinya, Abdul Hasib juga orang yang sangat mengerikan, betapa tidak ia punya reputasi memerintahkan anggotanya membunuh tetua desa secara keji di depan keluarganya anggota pasukan khusus Amerika Serikat(AS).

Masih di 2017, AS mengeluarkan GBU-43 Massive Ordnance Air Blast atau Ibu Segala Bom(MOAB) di Nangarhar, menghancurkan persembunyian teroris.

Baca Juga: 11 Fakta Terbaru Usai Taliban Memasuki Pinggiran Kota Afghanistan

Sekitar 100 angggota ISIS-K musnah. AS melanjutkan dengan serangkaian serangan udara yang membunuh dua pengganti Hasib, Abu Sayed dan Abu Saad Orakzai.

Kelompok tersebut pada akhir 2018 mengalami penyusutan dari yang semulai 4.000 orang menjadi sekitar 800 pengikut.

Berdasarkan laporan PBB per Februari, pemimpin terbaru ISIS-Khorasan adalah Shahab al-Muhajir yang juga dikenal sebagai Sanaullah sejak Juni 2020.

Sanaullah disebut tidak punya kapasitas untuk menyerang Barat, dan fokus kepada menyingkirkan musuh mereka di Afghanistan.

Baca Juga: Sinopsis Film 12 Strong, Pertempuran Pasukan Khusus untuk Menjatuhkan Taliban, Malam Ini!

Presiden AS Joe Biden akan memburu orang-orang yang ada dibalik bom bunuh diri Kabul

“Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan lupa. Kami akan memburumu dan membuatmu membayar,” ujar Biden.

Sebuah sumber mengatakan kepada Fox News bahwa serangan di Kabul mungkin merupakan awal dari serangan-serangan lain yang akan menanti.

Sementara itu, sampai saat ini masih banyak orang-orang yang menunggu dengan putus asa untuk mendapatkan tempat dalam penerbangan keluar dari Afghanistan.

Mereka terlihat compang-camping dengan tubuh penuh luka, pakaian mereka pun berlumuran darah.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler