Network
MEDIA BLITAR - Film dokumenter "Dirty Vote" menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat, terutama setelah kemunculan Bivitri Susanti, seorang Ahli Hukum Tata Negara Indonesia, sebagai salah satu narasumber utamanya.
Bersama dengan Zainal Arifin Mochtar dan Feri Amsari, Bivitri Susanti berperan dalam menganalisis dugaan skenario kecurangan dalam proses pemilu 2024.
Kisah di Balik "Dirty Vote"
Film ini menjadi viral seketika setelah dirilis di YouTube pada 11 Februari 2024. Masyarakat pun mulai mencari informasi lebih lanjut tentang Bivitri Susanti, yang menjadi salah satu pencerahan dalam film tersebut.
Profil Bivitri Susanti
Bivitri Susanti, yang biasa dipanggil Bibip, lahir pada tanggal 5 Oktober 1974. Ia meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1999, kemudian melanjutkan pendidikan S2 di bidang hukum di Universitas Warwick, Inggris pada tahun 2002.
Selanjutnya, pada tahun 2008, ia menempuh pendidikan lanjutan di University of Washington School of Law.
Karir dan Penghargaan
Selain sebagai ahli hukum tata negara, Bivitri Susanti juga seorang dosen di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera. Ia juga aktif sebagai kolumnis di harian Kompas dan Majalah Tempo.
Selain itu, ia terlibat dalam berbagai organisasi, termasuk menjadi pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) sejak tahun 1998.
Pada tahun 2018, Bivitri Susanti menerima Anugerah Konstitusi M. Yamin dari Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas dan Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) sebagai Pemikir Muda Hukum Tata Negara.
Biodata Singkat Bivitri Susanti
Nama Lengkap: Bivitri Susanti, S.H., LL.M.
