Rumor ini berkembang dari permintaan Bupati terkait laporan penjualan payung untuk dana panitia Natal Pemda Toraja Utara.
Penjelasan dari Pihak Bupati
Yohanis Bassang, Bupati Toraja Utara, membantah rumor yang menyebutkan bahwa ia mengusir dan mempermalukan Jeniaty Rike di depan publik.
Ia menjelaskan bahwa larangan mendekati Jeni saat itu disebabkan oleh keadaan podium yang licin dan banyak genangan air.
Walaupun kabar viral tersebut telah menyebar, Jeniaty Rike tetap melanjutkan tugasnya di kantor Camat Rantepao.
Dengan mengungkap profil, biodata, dan alasan di balik keputusan mengundurkan diri Jeniaty Rike sebagai Camat Rantepao, kita dapat lebih memahami dinamika di balik peristiwa tersebut.
Meskipun terjadi kontroversi, informasi ini memberikan gambaran menyeluruh tentang perjalanan dan keputusan yang diambil oleh seorang pejabat publik.***