MEDIA BLITAR – Sedang heboh di media sosial soal nasi padang berbahan dasar daging babi yang ditawarkan oleh sebuah restoran bernama ‘Babiambo’. Membuat gaduh kini pemilik ‘Babiambo’ minta maaf setelah dibawa ke kantor polisi. Lantas bagaimana awal mula atau kronologi viralnya nasi padang babi ini? Berikut penjelasannya.
Restoran ini dibuka di kawasan Kelapa Gading. Pemilik usaha kuliner nasi padang babi bernama ‘Babiambo’ ini adalah Sergio. Nama restoran ini, Babiambo memiliki arti 'babi saya'.
Sergio mengkliam bahwa restoran ini menjual 'nasi Padang non halal'. Mereka menawarkan menu berbahan daging babi.
Makanan yang ditawarkan salah satunya adalah rendang dengan bahan dasar babi yang kemudian menyita perhatian publik. Menu rendang babi itu memicu pro dan kontra dari masyarakat Indonesia, terlebih orang Minang.
Beberapa orang menganggap bahwasanya rendang babi tidak sesuai dengan nilai budaya masyarakat Minang. Dan bahkan menyebut bahwa makanan Minang berbau dengan islami sehingga tidak patut untuk diganti dengan babi yang notabene dilarang dalam agama islam.
Meski begitu, ada pula yang berpendapat bahwa rendang babi tidak menjadi masalah asalkan menerapkan beberapa adab.
Alasan Penggunaan Babi: Ingin Berinovasi