Diam-diam dia turun dan membuka kamar Agah yang dahulu adalah kamar pribadinya.
Ketika membuka kamar, Seniz terkejut Agah sudah terkena serangan jantung dengan membawa hasil tes DNA.
Bukan memberikan bantuan, Seniz malah pergi meninggalkan Agah karena takut kebohongannya terbongkar.
Meski memiliki keinginan untuk membantu sang suami, nyatanya Seniz meninggalkan Agah yang sedang menghadapi ajalnya.
Perlahan dia menutup pintu kamar Agah, dan meninggalkan suaminya dalam kesakitan serangan jantung.
Perlahan dia kembali naik ke kamarnya di lantai 3, tanpa memberitahu keadaan Agah saat itu, kepada yang lain.
Demi menjaga rahasia kelumpuhannya, Seniz meninggalkan Agah sendirian di kamar dengan keadaan yang menyakitkan.