Pagi hari setelah insiden di ruang makan, Seniz segera menghubungi pengacara untuk membuat rencana baru yang akan mengejutkan Agah.
Rencana yang sudah dipersiapkan sejak bangun tidur oleh Seniz, segera dibawa ke hadapan Agah di kantornya hari itu juga.
Seniz lebih dulu datang ke kantor dan membuka pembicaraan tentang kejadian malam hari, bagaimana seorang laki-laki dengan mental berumur 8 tahun, bisa terfikirkan untuk mempermalukan pamannya.
Di Tengah pembicaraan antara Seniz dengan suaminya, pengacara keluarga Karacay, Haldun, datang dengan membawa berkas persetujuan yang dikatakan dari Nedim.
Haldun mengatakan bahwa Nedim memintanya untuk membuat surat persetujuan peralihan semua hal mulai dari harta, rumah bahkan perusahaan yang diwariskan oleh Mumtaz.
Mumtaz, adalah ayah kandung Nedim yang tidak lain adalah kakak dari Agah Karacay. Ia pemilik asli perusahaan yang saat ini dikelola oleh Agah Karacay.
Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa Nedim meminta semua harta yang ditinggalkan oleh ayahnya untuk dikembalikan kepada dirinya, tanpa terkecuali.
Bahkan, Haldun mengatakan bahwa Nedim tidak bersedia untuk membicarakan hal ini secara pribadi kepada pamannya.