Dari peristiwa yang dialaminya, Kinan sadar bahwa dalam pernikahannya mengajarkan bahwa kita butuh kekuatan yang jauh lebih besar untuk melepaskan sesuatu daripada menggenggamnya erat-erat.
Kinan pun nampak menemani Raya bermain layangan dengan wajah tersenyum, sementara Aris nampak duduk dengan kondisi bingung dan sedih di samping Lydia yang nampak berbaring sambil menangis di sebelahnya.
“Tidak apa jika sesekali kita harus kehilangan layangan kita. Tidak apa-apa bila sesekali impian kita diterbangkan oleh angin. Karena, satu-satunya yang harus kita genggam erat, adalah diri kita sendiri," ujar Kinan.***