JTBC sempat membantah bahwa Snowdrop meremehkan gerakan pro-demokrasi di tahun 1987, namun JTBC dianggap telah mengingkari janjinya tersebut.
Penulis petisi khawatir jika Snowdrop justru menanamkan pandangan sejarah yang salah tentang gerakan demokratisasi Korea karena ditayangkan melalui Disney+ yang dapat ditonton seluruh dunia.
Sementara itu, situs web Snowdrop di JTBC, mulai pukul 9 pagi KST tadi, menyetel semua bagian komentar pemirsa menjadi pribadi. Hanya penulis dan pengelola papan buletin yang dapat memeriksa isinya.
Sementara itu, drama lain dirancang untuk memungkinkan pemirsa membaca bagian opini pemirsa meskipun mereka bukan penulisnya.
Pengaturan ini tampaknya menjadi bagian dari langkah putus asa untuk mencegah papan buletin diplester dengan opini publik yang negatif mengenai kontroversi distorsi sejarahnya.
Pengaturan ini akhirnya menyebabkan kemarahan publik, di mana JTBC seolah-olah menolak untuk berkomunikasi dengan pemirsa terkait distorsi sejarah.
Baca Juga: Sukses di Season 1, Drama Korea Yumis Cell Dikabarkan Akan Lanjut ke Season 2
Pada presentasi produksi sebelumnya, sutradara Cho Hyun-Tak berkata bahwa Snowdrop merupakan cerita yang ditulis oleh penulis Yoo Hyun Mi sejak 2008, serta terinspirasi dari tulisan tangan pembelot Korea Utara.