Network
MEDIA BLITAR – Ragam kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh pejabat negari, tentu tak luput dari perhatian publik.
Sehingga, di setiap ucapan dan aksi yang dilakukan pejabat negeri, kerap tuai pro dan kontra dari masyarakat Indonesia.
Dan beberapa waktu yang lalu, Najwa Shihab turut menyorot ucapan dan aksi dari sejumlah pejabat negeri, seperti halnya menyorot kisah lurah yang menggelar acara pernikahan sang anak di awal PPKM Darurat. Lalu menyentil aksi seorang anggota dewan yang enggan karantina, setelah dari luar negeri. Hingga permintaan rumah sakut khusus pejabat yang sempat menjadi wacana.
Baca Juga: Najwa Shihab Geram dengan KPK, Bahas Soal Koruptor, Najwa Shihab: Penyintas itu...
Hal tersebut, membuat Najwa Shihab menilai, jika pejabat negari memiliki gejala yang mirip dengan pasien Covid-19.
Di mana pasien Covid-19 mengalami hilang rasa yang disebut anosmia, dengan indera pengecap dan pembau yang tak berfungsi semestinya. Membuat Najwa Shihab menilai jika pejabat negari turut mengalami hal yang sama, yaitu hilang rasa pada empati, peduli, dan simpati.
“Gejala pejabat, anosmia empati. Sudah tahu gejala Covid-19 salah satunya itu anosmia atau hilang rasa, kan?" ucap Najwa Shihab seperti yang dia unggah di akun Instagram pada 18 Juli 2021.
"Nah, akhir-akhir ini gejala tersebut tampaknya sedang dialami oleh beberapa pejabat negeri kita, hilang rasa untuk peduli, empati, dan simpati," sambungnya.
Lebih lanjut, Najwa Shihab berharap supaya para pejabat tidak membebani rakyat dengan pernyataan yang menyakitkan, jika tak memberikan solus konkret.
"Saat situasi penting, kalau tetap tidak bisa hadir dengan solusi konkret, minimal jangan bebani rakyat dengan pernyataan menyakitkan," ucapnya.
Selain Najwa Shihab, seorang influencer tanah air, yaitu Arief Muhammad baru-baru ini, turut menyentil aksi caleg negeri ini.
Dalam unggahan Arief Muhammad pada 28 Agustus 2021, dia berharap masyarakat Indonesia yang lahan, hingga temboknya mendapatkan iklan tanpa izin, ketika menuju pemilu dari para caleg, untuk menghapus dan mencopotnya.
Tindakan itu, menjadi perlu dilakukan, karena mural dari para seniman dihapus dengan cekatan beberapa waktu yang lalu oleh petugas.
Baca Juga: Arief Muhammad Setuju Koruptor Mulai Dipanggil MALING, Arief Muhammad: Rasanya Memang Lebih Pantas
Selengkapnya, Arief Muhammd menyampaikan, “Dengan logika petugas sekarang yang menghapus mural dengan alasan ketertiban lingkungan, tidak ijin ke yang punya tembok, dan merusak pemandangan.”
“Berarti besok pas udah musim pemilu, temen2 yang tanah/tembok/pagar/halaman rumah atau komplek kalian ditaro poster caleg/capres sembarangan tanpa ijin, tolong diturunkan atau dicoret ramai-ramai yaa. Biar adil,” tutupnya.
***
