MEDIA BLITAR – Beberapa waktu terakhir, ramai tentang kabar penonaktifan beberapa pegawai KPK, tak terkecuali penyidik senior Novel Baswedan.
Baru-baru ini, Novel Baswedan pun ikut menyoroti bagaimana perjuangan Indonesia dalam melawan korupsi yang ada di negerinya sendiri.
Berawal saat Novel Baswedan membalas cuitan dari pemilik akun @paijodi saat mengenang momen penganugragan untuk memberikan penghargaan Perdana Internasional Anti-Corruption Champion Fund (PIACCF) dari Perdana Menteri Malaysia kepada Novel Baswedan pada 11 Februari 2020.
Baca Juga: BATAL! Masjid Istiqlal Resmi Tidak Gelar Sholat Idul Fitri tahun Ini, Berikut Alasannya
Dalam unggahan @paijodi tersebut, terlihat Novel Baswedan menerima penghargaan sebagai bentuk dedikasi dalam upaya pemberantasan korupsi yang ada di Indonesia.
Sementara itu, @paijodi tersebut turut menuliskan utas tentang sosok Novel Baswedan di balik penerimaan penggargaan tersebut. Beberapa utas tersebut, dituliskan sebagai berikut.
“11 Februari 2020, saya mendampingi Novel Baswedan menerima penghargaan PIACCF Award dari Perdana Menteri Malaysia saat itu, Tun @jogja_lowker, atas dedikasinya memberantas korupsi. Hari ini, @nafrizal dinista oleh pimpinan lembaganya sendiri, @KPRI, dengan SK non-pekerjaan.”
“Novel adalah penegak hukum pertama dan satu2nya yang menerima penghargaan tersebut, bersama2 dg alm. Kevin Morais (Jaksa pada MACC, KPK Malaysia), yang meninggal dibunuh dan dicor semen ke dalam tong. Haruskah dedikasi itu dihancurkan oleh tes yg masih diragukan kredibilitasnya?”
“Dimanapun di dunia ini, perlawanan terhadap korupsi itu tidak pernah mudah. Korupsi hanya bisa dilakukan oleh orang2 yang punya uang, kuasa dan kewenangan. Seorang Novel saja sudah mengalami banyak hal hingga kehilangan sebuah matanya, tapi hal itu tak pernah membuatnya surut.”