MEDIA BLITAR – Film horor KKN di Desa Penari versi extended akan hadir di bioskop tanah air pada Desember 2022. KKN di Desa Penari menjadi film terlaris Indonesia sepanjang masa dengan total mencapai 9,2 juta penonton.
Jumlah penonton tersebut diraih setelah film garapan sutradara Awi Suryadi itu dirilis pada 30 April lalu dalam versi uncut.
MD Pictures selalu rumah produksi kembali merilis film tersebut dalam versi terbaru yang lebih panjang dan lebih seram, yaitu KKN di Desa Penari Extended Version.
KKN di Desa Penari versi extended didapuk dengan judul KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni.
KKN di Desa Penari: Luwin Dowo Luwih Medeni dikabarkan akan memasukan berbagai adegan dan sudut pandang dari tokoh-tokoh yang tak sempat dimasukan dalam film yang lebih dulu dirilis.
Lantas apa saja perbedaan KKN di Desa Penari versi extended dengan versi aslinya?
Baca Juga: Cinta Segitiga antara Park Min Young Bersama Dua Klien Terbaiknya dalam Love In Contract Episode 7
Durasi Lebih Panjang 40 Menit
Produser MD Pictures Manoj Punjabi mengungkap bahwa KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni akan memiliki tambahan durasi sekitar 40 menit lamanya, dari 2 jam 10 menit menjadi 2 jam 50 menit.
“Ini ada tambahan 40 menit, adegan-adegan yang benar-benar baru. Istilahnya kami membuat ini bukan sekedar memanfaatkan situasi terus bikin Extended,” kata Manoj Punjabi dilansir dari Antara.
Memasukan Sudut Pandang Karakter Lain
Seperti diketahui, KKN di Desa Penari merupakan cerita yang viral di twitter mengisahkan 6 orang mahasiswa yang menjalani praktek Kuliah Kerja Nyata di Sebuah Desa Angker.
Dalam ceritanya, 6 mahasiswa tersebut adalah Nur, Widya, Bima, Ayu, Anton, dan Wahyu. Dalam KKN di Desa Penari versi extended, enam karakter akan mendapatkan porsi penceritaan yang lebih besar.
Menjawab Rasa Penasaran Penonton
Sutradara Awi Suryadi mengatakan bahwa KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni akan menjawab berbagai rasa penasaran penonton yang belum terjawab dalam cerita originalnya.
“Ini bukan aji mumpung yang dipanjang-panjangin. Ini fanservice, dimana sudah ada di naskah yang enggak kita masukin, jadi kita syuting lagi,” ungkap Awi Suryadi.
30 Persen Adegan Baru 70 Persen Materi Lama yang Tak Masuk ke Versi Original
Karena memasukan sudut pandang baru, ada 30 persen adegan baru dan 70 persen adegan lama yang tak dimasukan ke versi original akan hadir di versi KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni.
“Jadi kita editing dari 9, editor-nya benar-benar bikin baru, point of view-nya (sudut pandangnya) lebih banyak,” beber Manoj.
Tayang di Tiga Negara
Awi Suryadi selaku sutradara menyebut film itu bukan sekadar aji mumpung.
“Film ini dibuat dengan penuh perjuangan. Kami sebagai filmaker ya itu jawaban dari perjuangannya. Ini bukan aji mumpung,” ujar Awi Suryadi.
Nantinya, KKN di Desa Penari Extended Version tidak hanya tayang di Indonesia. Namun secara serentak juga di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam pada 29 Desember mendatang.
“Fokus saya Malaysia, Singapura, Brunei, karena sudah konfirmasi kita akan roadshow. Kita akan berangkat ke Malaysia, Singapura, fansnya cukup besar di sana,” pungkas Manoj Punjabi.***