MEDIA BLITAR – Ketahui profil dan biodata HW guru cabul alias Herry Wirawan yang telah memerkosa 12 santriwati di Bandung, Jawa Barat.
Herry Wirawan merupakan guru agama yang telah ditetapkan menjadi terdakwa atas aksi bejat menghamili belasan santriwatinya.
HW tengah menjalani sidang di Pengadilan Negeri Bandung setelah dilaporkan perkosa 12 korban dan 8 diantaranya sudah melahirkan dan 4 lainnya sedang hamil.
Aksi bejat guru cabul ini dilakukan sejak tahun 2016 dan baru terungkap pada tahun 2021 dilaporkan oleh salah seorang korban.
Sontak profil Herry Wirawan menjadi bulan-bulanan netizen hingga ramai-ramai mencari data informasi mengenai guru agama tersebut.
Penasaran dengan profil biodata Herry Wirawan oknum guru bejat perkosa santriwatinya? Simak artikel di bawah ini sampai akhir.
Nama lengkap: Herry Wirawan
Jenis Kelamin: Laki-laki
Tempat Lahir: Garut
Lahir: Garut, 19 Mei 1985
Usia: 36 Tahun
Agama: Islam
Status: Menikah
Pendidikan: Universitas Islam Nusantara, Jurusan Manajemen PAI
Profesi: Tenaga pendidik/ Guru
Kota Tinggal: Bandung
Akun media sosial Facebook: HW
Baca Juga: Doddy Sudrajat Kerap Lempar Sindiran di Medsos, Faisal Beri Peringatan Tak Segan Laporkan sang Besan
Herry Wirawan diketahui bekerja di salah satu yayasan di Bandung dan merupakan seorang pengasuh di Pondok Pesantren Tahfidz.
Terkait gendam yang diduga dilakukan Herry Wirawan, kata Yudi dirasakan para korbannya.
ilmu sihir sang guru rupanya menjadi senjata untuk memperdaya semua korbannya itu.
Sebelum melancarkan aksinya, pelaku biasanya membisiki telinganya, seperti melakukan gendam saat hendak melaksanakan niat kejinya.
“Biasanya ada bisikan ke telinga korban. Setelah terperdaya, pelaku lalu melakukan hal itu," ujar Yudi pada Sabtu 11 Desember 2021.
Baca Juga: Respons Tajam Debby Susanto Soal Performa Merosot Praveen Jordan – Melati Daeva: Komitmen Nggak?
Korban yang saat itu awalnya menolak, tak mampu berbuat banyak lagi. Mereka pun diduga tanpa sadar akhirnya mengikuti kemauan pelaku.
Herry Wirawan biasanya akan mendekati korban, hingga dirinya bisa menyampaikan sihirnya di dekat telinga para korbannya.
"Menurut keterangan dari anak-anak. Awalnya kan menolak, tapi setelah si pelaku itu memberikan bisikan di telinga, korban jadi mau," kata Yudi.
"Dalam hal ini, korban itu seakan tidak mau melaporkan perbuatan pelaku ke orangtuanya. Padahal katanya dia setiap tahun pulang kampung," ucap Yudi.***