Ernest Prakasa Sebut Masalah ‘Suara Hati Istri’ Belum Selesai, Meski Pemeran Zahra Telah Diganti

4 Juni 2021, 21:04 WIB
Ernest Prakasa Sebut Masalah ‘Suara Hati Istri’ Belum Selesai, Meski Pemeran Zahra Telah Diganti.* /Instagram.com/@ernestprakasa

MEDIA BLITAR – Ernest Prakasa menjadi salah satu publik figur yang turut menyuarakan pendapat soal sinetron Suara Hati Istri, yang sebelumnya melibatkan aktris muda berusia 15 tahun sebagai pemeran Zahra.

Di mana tokoh Zahra diceritakan sebagai istri ketiga dari seorang saudagar, dan menikah di usia yang masih muda.

Hal ini menjadi polemik di tengah-tengah penayangannya, hingga tuai pro dan kontra publik. Sampai akhirnya, pemeran Zahra diganti dengan jalan cerita ketika wajah Zahra dioperasi.

Baca Juga: Pemeran Zahra Lea Ciarachel Forneaux di Suara Hati Istri Diganti, Inilah Profil Hanna Kirana

Meski pemeran Zahra telah diganti, Ernest Prakasa menyampaikan jika permasalahan di dalamnya belum selesai.

“Pemerannya sudah diganti, dan apakah diganti pemeran menyelesaikan masalah? Sebenarnya enggak teman-teman, mungkin lu akan mikir ribet banget sih, mau lu apa sih, rempong benar,” ucap Ernest Prakasa yang dikutip dari tayangan IG TV-nya.

Lebih lanjut, Ernset Prakasa menyampaikan soal Undang-undang 1974 yang tidak memperbolehkan anak menikah di bawah umur 16 tahun. Kemudian mengalami revisi pada tahun 2019, di mana batasan untuk seorang menikah di atas usia 19 tahun.

Baca Juga: Pemeran Zahra, Lia Ciarachel Pamit dari Suara Hati Istri: Pengalaman Adalah Guru Terbaik!

Ernest Prakasa juga menyampaikan soal hal negatif yang mungkin muncul, jika seseorang memutuskan menikah di bawah usia tersebut, seperti mempengaruhi mental, hingga kondisi fisik.

“Sekedar kilas balik dulu menurut Undang-undang 1974 usia legal untuk pernikahan di Indonesia 16 tahun. Jadi dari tahun 1974 sampai sekarang kita sudah banyak belajar bahwa usia pernikahan yang terlau dini itu banyak hal negatif,” ucap Ernest Prakasa.

Ernest Prakasa juga menyampaikan harapannya bagi pertelevisian, supaya bisa mengedukasi menyarakat melalui tayangannya.

Baca Juga: Lia Ciarachel Pamit Undur Diri, Ini Sosok Pengganti Zahra di Sinetron Suara Hati Istri

“Menurut gue, kita punya tanggung jawab buat mengedukasi bahwa pernikahan yang telalu muda berbahaya, lebih banyak negatifnya daripada positifnya untuk si perempuan,” ucap Ernest Prakasa.

“Lain cerita kalau konfliknya diletakan di anak SMA dinikahkan kemudian dia tidak bahagia dan kita jadi belajar ‘oh makanya nikah jangan terlalu muda’, itu beda cerita,” sambungnya.

Ernest Prakasa juga turut menanggapi polemik sinetron Suara Hati Istri, sembari menyampaikan, “So menurut gue intinya dari kasus ini, gue juga enggak berharap sinetron di-stop dan enggak mengejar ke arah sana. Kesimpulannya teman-teman, kita memanfaatkan momentum ini menyebarkan awareness sebenarnya, bahwa kita ada di era di mana pernikahan remaja bukan sesuatu yang dilegalkan oleh negara, usia 19 tahun itu minimal,” ucap Ernest Prakasa.

Baca Juga: Pemeran Di Bawah Umur Zahra ‘Suara Hati Istri’ Sudah Diganti, Ernest Justru Sebut Masalah Belum Selesai

“Jadi kalau ada penggambaran di bawah itu, apalagi penggambaran bukan dalam konteks negatif lebih diromantisasi ya teman-teman nilai sendiri lah,” sambungnya.

***

 

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler