Network
MEDIA BLITAR - Beberapa orang mengaitkan malam 1 Suro dengan weton tulang wangi darah manis, sebuah konsep dalam kalender Jawa yang menggabungkan hari dan pasaran.
Weton tulang wangi, atau yang dikenal juga sebagai tulang renggang, diyakini memiliki daya tarik bagi makhluk gaib atau halus karena dipercaya bahwa individu dengan weton ini memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap hal-hal yang tidak terlihat oleh kebanyakan manusia, seperti getaran atau kehadiran makhluk halus.
Malam 1 Suro dipandang sebagai saat di mana batas antara dunia manusia dan dunia gaib menjadi tipis, memungkinkan jin atau makhluk halus untuk berinteraksi lebih intens dengan manusia.
Karena itu, orang-orang yang memiliki weton tulang wangi dianggap lebih rentan terhadap pengaruh energi gaib.
Untuk menghindari kemungkinan kesialan atau gangguan dari makhluk tersebut, disarankan agar mereka tetap berada di rumah pada malam 1 Suro.
Dalam tradisi Jawa, malam ini juga dianggap sebagai waktu yang memiliki kekayaan mistis, di mana portal antar dimensi dikatakan terbuka.
Kondisi ini memungkinkan aktivitas supranatural untuk beroperasi secara lebih bebas, sehingga kewaspadaan ekstra sangat dianjurkan bagi individu yang memiliki weton tulang wangi.
Selain itu, tradisi ini mencerminkan warisan budaya yang kaya dan kompleks di Jawa, di mana kepercayaan terhadap hubungan manusia dengan dunia gaib tetap kuat dan dihormati.
