Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad saw, keluarga, dan sahabat-sahabatnya yang mulia.
Amma ba'du,
Hadirin yang dirahmati oleh Allah,
Pada kesempatan ini, kita berada di bulan yang mulia, bulan Dzulhijjah, yang memiliki peristiwa besar yaitu Hari Raya Idul Adha. Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen paling penting dalam agama Islam. Pada kesempatan kali ini, mari kita bahas makna Idul Adha dan pelajaran yang dapat kita ambil darinya.
Hari Raya Idul Adha adalah hari yang dirayakan untuk mengenang kisah Nabi Ibrahim as dan kesetiaannya kepada Allah. Nabi Ibrahim as merupakan teladan bagi umat manusia dalam keikhlasan, keteguhan iman, dan pengorbanan yang luar biasa. Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam Surah As-Saffat (37:102):
, "Lalu Kami beri dia berita gembira dengan kelahiran seorang anak lelaki yang penyantun." (QS. As-Saffat: 37:102)
Ayat ini merujuk pada mukjizat kelahiran Nabi Ismail as, anak dari Nabi Ibrahim as yang lahir ketika Nabi Ibrahim sudah berusia lanjut. Nabi Ibrahim rela mengorbankan apa pun yang Allah perintahkan untuk dipersembahkan, termasuk nyawa anak yang dicintainya, sebagai bentuk ujian kesetiaan dan pengorbanan.
Allah juga berfirman dalam Surah As-Saffat (37:107), "Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar." (QS. As-Saffat: 37:107)
Ayat ini menggambarkan pengorbanan Nabi Ibrahim as dalam melaksanakan perintah Allah dengan menggantikan nyawa Nabi Ismail dengan seekor domba yang besar. Tindakan ini menunjukkan kepatuhan dan cinta yang tulus kepada Allah.
Dari kisah ini, terdapat beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil. Pertama, keteguhan iman dan kepatuhan kepada Allah. Nabi Ibrahim as menunjukkan iman yang kokoh dan ketaatan yang tak tergoyahkan terhadap perintah Allah, meskipun itu berarti menghadapi ujian yang sangat berat.