Contoh Teks Khutbah Jumat Terbaru, Bertema Idul Adha: Tentang Berkurban Menjelang Idul Adha 1444 H

- 8 Juni 2023, 10:53 WIB
Contoh Teks Khutbah Jumat Terbaru, Bertema Idul Adha: Tentang Berkurban Menjelang Idul Adha 1444 H
Contoh Teks Khutbah Jumat Terbaru, Bertema Idul Adha: Tentang Berkurban Menjelang Idul Adha 1444 H /pixabay

MEDIA BLITAR - Simak berikut contoh teks khutbah Jumat yang bisa anda gunakan untuk referensi mengisi khutbah di bulan Juni 2023 ini.

 

Karena bulan Juni 2023 sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Adha, maka anda bisa mengambil tema tentang Idul Adha atau tentang berkurban.

Idul Adha merupakan Hari Raya yang satu tahun sekali, jadi bulan ini menjadi momen yang sangat penting dan cocok untuk mengisi khutbah Jumat dengan tema berkurban.

Berikan pesan dan pembelajaran mengenai berkurban kepada saudara kita. Berikut contoh teks khutbah Jumat dengan tema Idul Adha.

Baca Juga: Destinasi Wisata Ranca Upas Bandung Viral di TikTok 2023! Lengkap Fasilitas, Tiket Masuk, Sejarah dan Parkir

Contoh Teks Khutbah Jumat

Khutbah Pertama

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

اللّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً، وَأَرَنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. أما بعد،
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عظيما

Ma’asyiral Muslimin wa zumratal mukminin, rahimani wa rahimakumullah.

Kami sebagai khatib menasehatkan diri kami sendiri dan juga hadirin sekalian, untuk terus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah ta’ala. Dan terus menghitung-hitung diri kita.

Baca Juga: Kapan Puasa Tarwiyah dan Arafah 2023 M atau 1444 H? Cek Jadwal Puasa dan Bacaan Niat Arab-Latin di Sini!

Apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, seberapa banyak yang sudah kita amalkan, dan seberapa banyak yang masih kita lalaikan?

Apa-apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, seberapa banyak yang sudah kita tinggalkan, dan seberapa banyak yang masih kita langgar dan kita kerjakan sampai hari ini?

Yang baik mari kita pertahankan atau bahkan kita tingkatkan. Dan yang buruk mari kita kurangi atau bahkan kita tinggalkan sama sekali.

Hadirin sidang Jum’at, rahimani wa rahimakumullah!

Tidak lama lagi kita akan memasuki hari raya kedua dari umat Islam, yaitu hari raya Idul Adha. Pada hari tersebut terdapat ibadah yang agung yaitu ibadah al-udhiyyah, atau yang sering kita sebut dengan ibadah kurban. Ibadah kurban ini adalah perintah dari Allah dan Rasul-Nya. Allah ta’ala berfirman:

Baca Juga: Resep Sorbet Buah, Cara Unik Nikmati Buah Segar Anti Gagal

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Shalatlah untuk Rabb-mu dan menyembelihlah (untuk Rabb-mu)” (QS. al-Kautsar: 2).

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

من كان له سِعَةٌ ولم يُضَحِّ فلا يَشهدْ مصلَّانا

“Barangsiapa memiliki kelapangan, namun ia tidak berqurban, maka janganlah datangi mushalla kami” (HR. Ahmad 1/312, Ibnu Majah 3123, dihasankan al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah).

Baca Juga: Cara Marinasi Ayam yang Perlu Diperhatikan: Bumbu Istimewa Meresap Sempurna

Marilah kita untuk menjalankan ibadah yang mulia ini dalam rangka menaati perintah Allah dan Rasul-Nya.

Maka semakin besar pengorbanan seseorang dalam ibadah kurban, akan semakin besar pula pahala yang didapatkan.

Selain itu, ibadah kurban adalah implementasi dari tauhid seseorang. Kita diperintahkan untuk shalat hanya kepada Allah, kita juga diperintahkan untuk menyembelih kurban hanya kepada Allah sebagai bentuk ketuhidan. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam diperintahkan untuk berkata:

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لا شَرِيكَ لَهُ

Baca Juga: INFO TERKINI BMKG: Pusat Gempa 117 km dari Pacitan Jawa Timur Dini Hari Sebabkan Beberapa Titik Listrik Padam

“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya untuk Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu baginya” (QS. al-An’am: 162).

Maka sudah semestinya kita luruskan kembali niat kita dalam berkurban, jalankan ibadah qurban semata-mata untuk mencari ridho Allah semata, bukan untuk niatan yang lain.

Dalam sebuah riwayat dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ’anhu, ia berkata:

كانَ الرَّجلُ في عَهدِ النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ يُضحِّي بالشَّاةِ عنهُ وعن أَهلِ بيتِهِ فيأْكلونَ ويَطعَمونَ ثمَّ تباهى النَّاسُ فصارَ كما ترى

“Dahulu di masa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, seorang lelaki berkurban dengan satu kambing yang disembelih untuk dirinya dan keluarganya. Mereka makan dan sembelihan tersebut dan memberi makan orang lain. Kemudian setelah itu orang-orang mulai berbangga-bangga (dengan banyaknya hewan kurban) sebagaimana engkau lihat” (HR. Tirmidzi no.1505, Ibnu Majah no. 3147, dishahihkan al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah).

Abu Ayyub al-Anshari mengabarkan bahwa sejak dahulu sebagian orang diuji dengan niat yang tidak ikhlas dalam berkurban, yaitu untuk berbangga-bangga dam ajang untuk pamer harta.

Selain itu ada juga yang berkurban untuk meninggikan nama, berlomba-lomba menunjukkan kekayaan, mengukuhkan kedudukan sebagai orang berada di tengah masyarakat.

Baca Juga: Sinopsis Drakor King The Land, Kisah Yoon A SNSD Bertemu dengan Joon Ho Anak Konglomerat

Allahul musta’an! Ini semua niat yang wajib dijauhi. Kita wajib untuk mengikhlaskan semua amal ibadah semata untuk mengharap ridho dan pahala dari Allah semata, bukan untuk yang lain. Allah SWT berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Kita tidak diperintahkan, kecuali untuk menyembah Allah semata dan memurnikan amal ibadah hanya kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat ; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. al-Bayyinah: 5).

Termasuk ibadah kurban ini, kita wajib berniat ikhlas dalam menjalankan ibadah dan hanya mengharap pahala serta ridho dari Allah semata.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ مُبَارَكًا عَلَيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى

وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

أَمَّا بَعْدُ

Ma’asyiral Mukminin, rahimani wa rahimakumullah!

Baca Juga: Lirik Lagu Kepada Noor - Panji Sakti, Lagu yang Viral di TikTok: Rindu Adalah Perjalanan Mengurai Waktu

Wajib bagi kita semua untuk beribadah hanya mengharap ridho Allah semata. Orang yang beribadahhanya untuk mencari pujian dari manusia dinamakan riya’.

Orang yang beribadah karena riya, ia tidak mendapatkan pahala sama sekali dan ibadahnya akan sia-sia belaka. Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya semua amalan ini terjadi dengan niat, dan setiap orang mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan” (HR. Bukhari no.1).

Ketika seseorang meniatkan ibadahnya hanya untuk mencari dunia, maka hanya itu yang ia dapatkan, namun tidak ada pahalanya.

Orang-orang yang beribadah berniat untuk mencari perkara duniawi seperti pujian, popularitas, kedudukan dan lainnya, maka neraka Jahannam baginya. Allah SWT berfirman:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا

“Barangsiapa yang menginginkan balasan di kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya balasan di (dunia) ini sesuai dengan apa yang Kami kehendaki, dan bagi orang yang Kami kehendaki. Namun kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahannam. Dia akan memasukinya dalam keadaan terhina dan terusir.” (QS. al-Isra’: 18).

Baca Juga: Kalender Hijriyah Bulan Juni 2023: Dzulqadah-Dzulhijjah, Catat Juga Jadwal Puasa Sunnahnya!

Dengan demikian, marilah kita semua luruskan niat dalam berkurban. Bukan untuk mencari pujian, namun niatkan semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah SWT.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan keikhlasan dalam beribadah. Serta Allah bisa menerima seluruh amalan kita semua. Amin.

إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد, اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين

ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم

ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب

اللهم أصلح ولاة أمورنا وارزقهم البطانة الصالحة الناصحة التي تدلهم على الخير وتعينهم عليه يا رب العالمين

اللهم انصر إخواننا المؤمنين المستضعفين في بورما، وسوريا، وفلسطين، وفي كل مكان

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين

Itulah contoh teks khutbah Jumat menjelang Idul Adha 2023, dengan tema berkutban. ***

Editor: Ayu Eviana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x