Network
Mutilasi alat kelamin perempuan mengacu pada penghilangan seluruh atau sebagian alat kelamin luar perempuan.
Dalam hal Ini melibatkan menusuk dan memotong klitoris, atau menjahit menutup semua atau sebagian dari alat kelamin luar seorang gadis atau wanita karena alasan non-medis.
Biasanya dilakukan antara masa bayi dan usia 15 tahun. Wanita dewasa juga dapat menjalani prosedur ini.
Praktik sunat atau mutilasi kelamin perempuan sendiri dapat di temui di Afrika, khususnya di Afrika Timur Laut, Timur dan Barat. Itu juga terjadi di Timur Tengah, di Asia Tenggara dan di antara para imigran di Eropa.
Baca Juga: Prediksi Barcelona vs Sevilla LaLiga Spanyol: H2H, Susunan Pemain, 6 Februari 2023, Live TV Apa?
Peringatan Hari Internasional Nol Toleransi untuk Mutilasi Alat Kelamin Perempuan ini bertujuan untuk menyebarkan kesadaran dan mendidik masyarakat tentang masalah yang dihadapi perempuan akibat mutilasi alat kelamin.
Hari ini menyebarkan kesadaran tentang Female Genital Mutilation (FGM) yang merupakan pelanggaran hak asasi anak perempuan dan perempuan.
Tidak hanya melanggar hak seseorang atas kesehatan, keamanan, integritas fisik, tetapi juga hak hidup yang kejam, tidak manusiawi, ketika prosedur tersebut mengakibatkan kematian.
Baca Juga: Dituding Melakukan Pelecehan Seksual, Kakek di Squid Game Oh Young Soo Hadiri Sidang Pertamanya
Pada tahun 2012, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 6 Februari sebagai Hari Internasional Tanpa Toleransi untuk Mutilasi Alat Kelamin Wanita, dengan tujuan untuk memperkuat dan mengarahkan upaya penghapusan praktik ini.
