Makan Micin Dapat Akibatkan Otak Lemot Hingga Sakit Kanker, Benarkah?

- 22 Agustus 2021, 10:42 WIB
Ilustrasi micin atau MSG.*
Ilustrasi micin atau MSG.* /Pixabay /Panida Wijitpanya

MEDIA BLITAR – Sebagian masyarakat khususnya di Indonesia beranggapan bahwa mengonsumsi micin dapat mengakibatkan otak menjadi lemot.

Bahkan di Indonesia dikenal adanya istilah generasi micin atau generasi yang malas atau bodoh karena kebanyakan micin.

Tidak hanya sampai di situ, micin juga dapat mengakibatkan seseorang menjadi bodoh hingga memicu timbulnya sakit kanker.

Sebelum kita membahas apakah hal ini fakta atau hanya mitos belaka, mari kita pahami bagaimana sejarah micin.

Baca Juga: Aksi Gabut Tiktokers Vietnam Menghitung Butiran Beras dan Micin, Netizen Indonesia: Dari Pagi Gak Selesai

Micin atau Monosodium Glutamat merupakan bahan masakan yang dikenal dapat menambah cita rasa masakan menjadi semakin enak.

Rasa yang paling kuat ditimbulkan adalah rasa umami atau gurih pada makanan yang ditambahkan penyedap rasa berupa micin.

Pada 1907 Kikunae Ikeda seorang ahli kimia Jepang berhasil mengekstraksi zat pada micin dari rumput laut kering.

Setelah dipatenkan Ikeda pada 1908, Monosodium Glutamat atau MSG ini kemudian diproduksi.

Produk ini kemudian diedarkan secara massal dengan brand produk AJINOMONO pada tahun berikutnya.

Baca Juga: Dianggap Plagiat Hingga Dikecam Fans Lay EXO, Jawaban Young Lex: Fans K-Pop Otak Micin!

Pada akhirnya MSG popular di negara Jepang, Cina, Taiwan dan nggak lama kamudian juga menyebar di Hong Kong, Singapura, dan Amerika Serikat.

Penyebaran ini mengikuti kemana diaspora Cina Pergi.

Kemudian di tahun 1950-an banyak restoran Cina yang identic dengan penggunakan penyedap rasa atau MSG ini yang berkembang di Amerika Serikat.

Bahkan MSG atau micin sudah banyak dipakai pada makanan ringan hingga makanan bayi di negeri paman sam itu.

Nah, pada masa inilah kontroversi tentang MSG atau micin ini muncul. Dikenal dengan istilah ‘Chinese Restaurant Syndrome’ yang menghebohkan kala itu.

Baca Juga: Akui Makan Pakai Lauk Micin, Begini Cerita Jupiter Fortissimo Jatuh Miskin

Setelah seorang dokter bernama Ho Man Kwok yang mengalami kebas di belakang leher, lemas, dan jantung berdebar-debar setelah makan di retoran Cina.

Dokter ini kemudian mengatakan itu ‘Chinese Restaurant Syndrome’ atau CRS.

Kemudian istilah ini menjadi momok mengerikan di AS. Hal ini berefek pada perusahaan makanan di AS yang memberi label racun pada makanan mengandung micin.

Hal ini membuat retoran-restoran cina berbondong-bondong langsung memberi label ‘No MSG’.

Bahkan MSG juga dihapus dari daftar makanan bayi. Akibatnya satu generasi AS kala itu menilai micin sebagia bahan kotor dan berbahaya.

Keyakinan ini menyebar dan bertahan hingga sekarang. Bahkan tak jarang mindset kita terhadap micin masih seperti itu.

Baca Juga: Cara Mudah Mengobati Penyakit Lambung, dr. Zaidul Akbar Bagikan Resep Obat Alami Maag dan GERD

Micin dapat mengakibatkan bodohlah, lemotlah, nilai jeleklah, bahkan memyebabkan penyakit kanker.

Anggapan ini juga tidak terlepas dari penelitian dr. John Olney di Amerika Serikat. Ia melakukan penelitian dengan menyuntikkan micin pada kepala hewan uji coba.

Dan hasilnya menunjukkan MSG dapat menimbulkan kerusakan otak, obesitas, sampai gangguan perilaku.

Tapi, siapa juga yang mengonsumsi micin dengan cara disuntik? Jadi penelitian ini masih dinilai belum akurat.

Karena kadar micin yang diinjekkan ke hewan uji coba terlanpau banyak dan jika dikonversikan ke manusia bias jadi berapa ratus gram.

Baca Juga: Resep Mudah dan Lezat Masak Pad Thai Khas Thailand, Ala Chef Devina Hermawan

Dan manusia tidak mungkin mengonsumsi micin sebanyak itu. Karena micin diregulasi sebagai penambah rasa dan bersifat self limiting.

Jadi tidak ada aturan penggunaan micin, sehingga digunakan secukupnya.

Sudah banyak riset yang menyimpilkan penggunaan micin tidak menyebabkan masalah pada kesehatan.

Otoritas pangan dan obat FDA Amerika Serikat sudah mengeluarkan izin micin atau MSG aman untuk dikonsumsi.

Jadi kembali lagi ke gejala ‘Chinese Restaurant Syndrome’ sangat mungkin disebabkan efek nocebo.

Baca Juga: Resep Mac and Cheese Dengan Bahan Cheetos, Mudah Dibuat dan Lezat Rasanya

Nocebo adalah suatu anggapan yang jika kamu mempercayainya maka itu akan terjadi, begitupun sebaliknya.

“seperti halnya penggunaan garam, gula, asam jawa, kalua berlebihan tentu akan mempengaruhi cita rasa makanan. Jadi apapun yang kita masukkan ke dalam makanan kita itu harus sesuai dengan takaran supaya rasanya pas.,” Melinda Christanty, Chef dan F & B Consultant.

Jadi anggapan micin atau MSG dapat mempengaruhi otak itu salah yaa..

Karena berdasarkan riset sudah menunjukkan itu aman asalkan digunakan secukupnya. Jadi tak perlu takut lagi menggunakan micin dalam masakan.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Instagram @Najwa Shihab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah