Hari Bumi 2022 : Google Doodle Ungkap Efek Perubahan Iklim Mengerikan Ini di Seluruh Dunia!

22 April 2022, 15:41 WIB
Hari Bumi 2022 : Google Doodle Ungkap Efek Perubahan Iklim Mengerikan Ini di Seluruh Dunia! /

MEDIA BLITAR – Hari ini, Google Doodle memperlihatkan penampakan bumi dari tahun ke tahun untuk memperingati Hari Bumi 2022. Salah satu topik yang dibahas adalah terkait perubahan iklim.

Dengan menggunakan Google Earth Timelapse dan juga sumber lainnya, dalam rangka memperingati Hari Bumi 2022 Google Doodle menunjukkan dampak perubahan iklim di empat lokasi berbeda yang terdapat di bumi kita. Keempat lokasi foto tersebut memperlihatkan penampakan Gunung Kilimanjaro di Tanzania sejak tahun 1986-2020.

Perubahan iklim yang terjadi di Gunung Kilimanjaro membuat gletser menyusut dan mengakibatkan pengeringan serta hujan salju yang juga mulai berkurang.

Baca Juga: Dikasih Tas Seharga Rp 230 Juta secara Cuma-cuma, Fuji: Gemetar Megangnya

Selain itu, ada pula penampakan efek perubahan iklim Gletser di Sermersooq, Greenland sejak tahun 2000-2020. Gletser Sermersooq telah kehilangan 9.000 miliar ton es yang menyebabkan permukaan laut naik hingga mencapai 25 milimeter.

Kemudian Great Barrier Reef di Australia yang diambil sejak bulan Maret hingga Mei 2016. Suhu laut yang tinggi menyebabkan terjadinya pemutihan pada batu karang.

Dan yang terakhir, Harz Forests yang berada di Jerman sejak tahun 1995-2020. Pemanasan global mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan populasi kumbang kulit kayu. Kumbang dapat menyebabkan hutan menjadi sumber karbon ke atmosfer apabila banyak yang mati.

Baca Juga: Dikira Lesbi, Fuji Pernah Ditembak Cewek Gegara Hal Ini, Fadly: Itu Sering Dulu

Seperti dikutip Media Blitar dari Ditjen PPI KLHK, Blue Carbon memiliki manfaat yang sangat penting terhadap mitigasi atau upaya mengurangi risiko terhadap perubahan iklim yang terjadi dari tahun ke tahun.

Peran penting laut sebagai penangkap karbon seringkali terlupakan. Padahal, Blue Carbon adalah karbon yang tersimpan dalam ekosistem laut dan pesisir dalam jumlah besar. Mirisnya, belakangan ini ekosistem laut alami terus mengalami degradasi.

Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki ekosistem pesisir atau mangrove terbesar di dunia. Ekosistem pesisir juga merupakan salah satu penyerap gas dari efek rumah kaca.

Baca Juga: 5 Dampak dan Cara Menanggulangi Perubahan Iklim, Salah Satunya Menurunya Kualitas dan Kuantitas Air

Ekosistem pesisir menyerap karbon dari atmosfer dan lautan. Karbon yang tersimpan itulah yang disebut blue carbon. Itulah sebabnya, kebijakan pengembangan blue carbon sangat penting untuk ditinjau kembali.

Tentunya, manusia harus bergotong royong mengurangi dampak perubahan iklim ini untuk hidup yang lebih baik mulai dari sekarang.

Di Hari Bumi 2022 ini, anda bisa mempelajari bagaimana teknologi Google Earth Timelapse memperlihatkan bahwa bumi kita sudah mulai rusak, sehingga kita harus berusaha menjaga lingkungan kita baik di daratan, lautan, maupun hutan yang terdapat di seluruh penjuru dunia.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler