Sejarah Kue Keranjang dan Filosofinya yang Identik dengan Hari Raya Imlek, Ternyata Berawal dari Batu Pondasi?

1 Februari 2022, 09:12 WIB
Ilustrasi kue keranjang / Sejarah Kue Keranjang dan Filosofinya yang Identik dengan Hari Raya Imlek, Ternyata Berawal dari Batu Pondasi? //Tangkapan layar

MEDIA BLITAR - Sejarah kue keranjang ternyata sangat menarik untuk disimak.

Kue yang memiliki rasa manis dan legit ini sangat identik dengan Hari Raya Imlek.

Hal itu berhubungan dengan sejarah dan legenda pada budaya Tionghoa dalam merayakan tahun baru mereka. 

Sejarah Kue Keranjang mengandung filosofi dan pesan moral, yang akan kita bahas di bawah ini. 

Baca Juga: Resep Cara Membuat Kue Keranjang, Mudah Hanya dengan 5 Bahan

Dikutip dari situs China Highlights, dalam bahasa Mandarin, kue keranjang disebut sebagai Nian Gao. 

Dalam aksara China, Nian Gao ditulis 年糕, karakter nian (年) berarti tahun, dan karakter gao (糕) berarti tinggi. 

Baca Juga: Jadi Bintang X Factor Indonesia 2022, Danar Widianto Dikritik Judika Begini: Kuat Karakternya

Sehingga kata Nian Gao sendiri berarti tahun tinggi, yang bermakna agar mendapat rejeki yang lebih tinggi, kesehatan, dan harapan positif secara keseluruhan pada tahun mendatang. 

Ada lebih dari satu Legenda asal usul Kue Keranjang, yang masing-masing dapat disimak di bawah ini. 

Baca Juga: Simak Hidangan Khas Imlek Pembawa Hoki, Salah Satunya Kue Keranjang

Kue Keranjang dan Dewa Dapur

Penduduk China pada masa lampau percaya bahwa Dewa Dapur ada pada semua rumah. 

Dewa Dapur bertugas untuk memberikan laporan tahunan kepada Kaisar Giok atau Kaisar Langit yang memerintah di Surga. 

Kue keranjang dipersembahkan kepada Dewa Dapur setiap akhir tahun. 

Tekstur kue keranjang yang legit dan lengket bertujuan untuk mempersulit Dewa Dapur dalam berbicara. 

Sehingga mencegah Dewa Dapur melaporkan berbagai hal buruk yang dilakukan para penghuni rumah kepada Kaisar Langit. 

Hal inilah yang membuat kue keranjang selalu disajikan pada Hari Raya Imlek

Baca Juga: Resep Sus Pizza dengan Saus Bechamel dan Topping Pizza, Sensasi Makan Pizza Dalam Sajian Kue Sus

Kue Keranjang dan Jenderal Wu Zixu

Legenda lain yang berhubungan dengan kue keranjang adalah kisah sepeninggalnya Jenderal Wu Zixu. 

Legenda ini dipercaya muncul di China pada 2.500 tahun yang lalu. 

Pada saat itu, tepat sepeninggalnya Jenderal kerajaan Wu bernama Wu Zixu, ibukota kerajaan Wu diserang oleh kerajaan Yue. 

Pasukan kerajaan Yue yang dipimpin oleh raja Goujian menyerang dan mengepung ibukota kerajaan Wu. 

Tidak ada satupun orang yang mampu keluar dari ibukota tersebut.

Baca Juga: Resep Kue Putu Ala Chef Devina, Bisa Dijadikan Ide Bisnis Mudah di Buat

Sehingga membuat para penduduk dan prajurit kerajaan Wu kesulitan untuk mendapat makanan.

Banyak penduduk dan pasukan negara Wu yang mati kelaparan. 

Kemudian salah satu dari mereka mengingat perkataan Jenderal Wu Zixu. 

Wu Zixu pernah berpesan: "Jika Negara sedang bermasalah dan penduduknya dalam keadaan kelaparan, gali bagian bawah dinding kota sedalam tiga kaki (1 meter) untuk mendapatkan makanan". 

Para prajurit pun melakukan hal tersebut dan mendapati fondasi dinding tersebut ternyata terbuat dari batu bata yang terbuat dari beras ketan. 

Baca Juga: Apa Arti Warna Merah saat Perayaan Imlek? Simak Ulasan Berikut!

Batu bata tersebut menyelamatkan para penduduk dan prajurit dari kelaparan. 

Batu bata tersebut diyakini sebagai kue keranjang atau Nian Gao hingga sekarang. 

Para penduduk yang selamat kemudian membuat Nian Gao setiap tahun sebagai rasa terimakasih kepada Jenderal Wu Zixu. 

Dari berbagai filosofi dan legenda dari kue keranjang diatas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Tionghoa menganggap tahun baru sebagai momen yang sangat spesial. 

Mari kita lestarikan tradisi Kue Keranjang dan Hari Raya Imlek sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler