Network
MEDIA BLITAR – Drama pedangdut pria Saiful Jamil sepertinya masih akan panjang untuk beberapa waktu ke depan.
Dikarenakan usai kebebasannya yang sangat di glorifikasikann oleh pihak-pihak stasiun televisi menuai banyak kritikan dan hujatan. Hal itu mengingat bahwa kasusnya yang menyangkut pencabulan anak usia di bawah umur dan penyuapan terhadap pihak penyidik.
Akhirnya setelah kemunculannya di berbagai stasiun televisi memunculkan petisi boikot Saipul Jamil yang kini sudah mencapai 530.046 orang.
Baca Juga: Udeng Agung Suprio Jadi Sorotan, Rupanya Ketua KPI Bukan Orang Sembarangan, Intip Biodatanya
KPI pun sebenarnya sudah merespon petisi tersebut dengan mengeluarkan surat edaran yang diunggah pada laman resminya.
“Kami berharap lembaga penyiaran lebih mengedapankan atau mengorientasikan unsur edukasi dari informasi yang disampaikan agar hal serupa tidak terulang serta sanksi hukum yang telah dijalani yang bersangkutan tidak persepsikan masyarakat sebagai risiko biasa,”ucap Mulyo Hadi Purnomo dilansir Media Blitar dari laman resmi KPI.
Namun berbeda keadaan setelah ketua KPI Agung Suprio yang hadir di Podcast terkenal Deddy Corbuzier, yang menyampaikan bahwa pihak Saipul Jamil hanya dapat tampil di konte-konten edukasi yang membahas mengenai bahayanya kasus pencabulan atau pelecehan seksual terutama biasa terjadi pada anak usia di bawah umur.
Baca Juga: Begini Penjelasannya Ketua KPI Terkait dengan Film Kartun di Blur atau Sensor
Banyak pihak-pihak menentang keputusan KPI ini yang penuh dengan pro dan kontra dikarenakan walau Saiful Jamil adalah pelaku pelecehan seksual tidak seharusnya dijadikan narasumber atau konten edukasi yang membahas mengenai bahayanya kasus pencabulan atau pelecehan seksual.
Salah satu pihak yang menentang adalah dr.Tirta. Pria bernama asli Tirta Mandira Hudi ini menentang keputusan Agung Suprio ini dan menilai idenya itu luar biasa kacau yang ia tuliskan.
