Diusung Sebagai Capres 2024 Hingga Disebut Pencitraan di Medsos, Ganjar Pranowo: Ini Tidak Etis!

- 31 Agustus 2021, 13:57 WIB
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo /instagram/@ganjar_pranowo

 

MEDIA BLITAR – Baru-baru ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan klarifikasi terkait berita yang beredar di kalangan publik. Diketahui, gubernur kelahiran Karang Anyar ini digadang-gadang akan menjadi salah satu kandidat Calon Presiden (Capres) dalam Pilpres 2024.

Hasil survei menyebutkan bahwa nama Ganjar Pranowo menduduki posisi kedua sebagai kandidat capres 2024 setelah Prabowo Subianto.

Melalui Talkshow "Klarifikasi" Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) yang dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2021 melalui aplikaso Zoom kemarin, Gubernur Jawa Tengah ini mengungkapkan bahwa keputusan terkait diapa yang akan diusung sebagai capres itu tergantung pada keputusan dari ketua umum partai tempatnya bernaung.

Baca Juga: Ditanya Soal Nyapres, Ganjar Pranowo Ungkap Pengen Jadi Wartawan, Ganjar: Mau Jadi Orang yang Ngejar Pejabat

Bukan hanya namanya, Ganjar Pranowo menyebutkan masih ada nama lain yang kemungkinan juga bisa menjadi kandidat capres berikutnya. Pasalnya, dalam survei itu ada nama-nama kader PDIPlainnya  juga seperti Puan Maharani, Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama, serta Tri Rismaharini.

"Kalau soal copras-capres itu sudah jelas. Kita itu di PDIP sudah jelas kok, keputusan capres itu ada di ketua umum. Bahkan di dalam survei itu ada nama Mbak Puan, ada Ahok, Risma dan Ganjar," ucap gubernur berusia 52 tahun tersebut.

Ganjar Pranowo menegaskan bahwa saat ini beliau hanya ingin fokus menangani pandemi Covid-19 sesuai amanat dari Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu Siti Atikoh Istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Ternyata Mantan Wartawan di Solo

"Saya ingin konsen terhadap urusan masyarakat, terutama masalah pandemi Covid-19. Ketika saya ngobrol dengan bapak Presiden, tugas saya adalah sebagai wakil pemerintah pusat di daerah yang harus mengatasi masalah ini," tegas Ganjar.

Ganjar Pranowo bahkan mengaku malu dengan adanya deklarasi relawan capres 2024 yang mendukung dirinya. Beliau berkomentar bahwa membahas masalah capres itu bukanlah hal yang etis untuk dibahas di tengah kondisi pandemi Covid-19.

"Saya malu jika harus membahas ini. Karena penerima bansos saja belum merata, pelaku dunia hiburan sedang sepi job, rakyat sedang menangis karena masalah sembako. Saya rasa membahas masalah capres ini tidak etis. Saya malu jika harus membahas deklarasi capres. Lebih baik membantu Pemda daripada urusin nyapres,” ungkap Ganjar.

Dikenal sebagai gubernur berwibawa, Ganjar Pranowo juga mengatakan bahwa beliau lebih memilih untuk fokus dalam mengatasi apa yang sedang terjadi saat ini.

Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu Ganjar Pranowo Ternyata Kaum Suami-suami Takut Istri

“Lebih baik kerjakan apa yang ada di depan mata, utamanya masalah pandemi ini,” imbuhnya.

Gubernur kelahiran Karang Anyar ini juga dikenal cukup aktif di media sosial. Diketahui, beliau memiliki sekitar 3,8 juta followers di Instagram. Selain itu, Ganjar juga memiliki sekitar 2 juta followers Twitter dan 2 juta subscribers di YouTube.

Banyak pihak yang menganggap bahwa Ganjar Pranowo memanfaatkan media sosial untuk pencitraan. Menjawab tudingan tersebut, Ganjar Pranowo mengakui bahwa dirinya memang menggunakan akun media sosialnya untuk membangun citra dalam konotasi positif.

“Kalau saya nggak membangun citra, lah terus piye? Saya jadi Gubernur ya harus membawa citra positif. Memangnya DPR tidak membangun citra? Media saja juga membangun citra. Ini adalah hal yang wajar, terutama dalam hal positif seperti membantu warga dan menyenangkan warga,” ungkap Ganjar.

Baca Juga: Diisukan Bakal Nyapres 2024, Ganjar: Hari Gini Ngomongin Capres? Lagi Covid, Saya Malu

Di samping itu, Ganjar juga menggunkan media sosial sebagai media komunikasi bagi dirinya dengan masyarakat, terutama anak muda. Ganjar Pranowo berpendapat bahwa membangun media sosial itu penting agar tugasnya sebagai Gubernur bisa berjalan dengan baik dan lebih cepat tanggap. Pasalnya, banyak warganya yang menuliskan keluh kesahnya melalui akun media sosial pribadinya.

Saya mencoba masuk ke kalangan milenial, yakni anak-anak muda. Jadi saya bisa tahu masalah yang sedang terjadi di kalangan itu seperti apa saja. Contohnya seperti ketika ada warga yang mengeluhkan tentang jalan yang rusak via DM Instagram, dan problem itu bisa segera teratasi karena beritanya langsung sampai ke saya. Walaupun rambut saya kolonial, tetapi jiwa saya ini millenial,” pungkas Ganjar diselingi sedikit guyonan.

Bahkan, sang gubernur Jawa Tengah ini juga mengungkapkan bahwa media sosial memiliki kekuatan yang ampuh dalam menangani berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.

Baca Juga: Berpakaian Nyentrik, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Ternyata Hobi Memasak Oseng-Oseng Kacang dan Nasi Goreng

Nyatanya, di tengah pandemi ini banyak yang terbantu dengan berbagai postingan tentang kondisi masyarakat yang tengah membutuhkan uluran tangan karena terhimpit masalah ekonomi. Itulah sebabnya, beliau menggunakan cara komunikasi politik secara konvensional dan juga digital untuk menanggapi keluhan masyarakat.

"Kalau di Twitter ada slogan ‘Twitter, please do your magic’, nyatanya hal itu juga berlaku jika diterapkan dalam problema masyarakat. Sebelumnya pernah ada yang DM saya di Instagram dan mengeluhkan bahwa dirinya positif Covid-19, sedangkan dirinya masih harus menyusui bayinya. Setelah saya bahas masalah ini di grup chat, rupanya masyarakat yang lain tergerak untuk ikut membantu dengan memberikan ASI untuk anak dari ibu tersebut. Jadi kekuatan media sosial ini luar biasa sekali,” jelas gubernur kelahiran 28 Oktober 1968 ini.***

Editor: Rezky Putri Harisanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah