KPI Izinkan Saipul Jamil Tampil di Televisi, Netizen : Predator Mengedukasi Pedofil?

10 September 2021, 14:49 WIB
KPI Izinkan Saipul Jamil Tampil di Televisi, Netizen : Predator Mengedukasi Pedofil? /

MEDIA BLITAR  Beberapa hari belakangan, nama pedangdut Saipul Jamil dan KPI sepertinya tak pernah lepas dari sorotan publik. Seperti diketahui, pria berusia 41 tahun ini sebelumnya sempat terjerat kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur dan penyuapan panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Akibat perbuatannya tersebut, ia mendapatkan hukuman delapan tahun penjara.

Akan tetapi, Saipul Jamil telah menghirup udara bebas sejak tanggal 2 September 2021 lalu. Namun tampaknya rencana Saipul untuk dapat kembali eksis di dunia hiburan tanah air justru menuai pro dan kontra dari netizen. Pasalnya, banyak netizen yang menandatangani petisi untuk memboikot mantan suami Dewi Perssik ini agar tidak lagi tampil di televisi maupun kanal YouTube.

Baca Juga: Begini Alasan Dari Ketua KPI Terkait Permasalahan Pelecehan Seksual Hingga Kasus Saipul Jamil Tampil TV

Pihak KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) sendiri tidak melarang Saipul Jamil untuk tampil di televisi. Hal tersebut bahkan telah disampaikan oleh Ketua KPI, yakni Agung Suprio melalui kanal YouTube milik Deddy Corbuzier pada tanggal 9 September 2021 kemarin. Saat itu, Agung mengatakan bahwa KPI hanya akan membatasi kegiatan Saipul Jamil di televisi. Namun, pria kelahiran Serang itu tetap boleh tampil di tv untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

Hal ini sesuai dengan surat edaran yang telah dikirimkan oleh KPI pada lembaga penyiaran seperti televisi. Ia mengungkapkan bahwa hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisasi potensi adanya kejadian serupa yang dilakukan oleh mantan narapidana seksual.

Baca Juga: Buntut Pesan Berantai Pelecehan Seksual di KPI, Terduga Pelaku Laporkan Balik Korban MS

"Kita juga melihat dari berbagai referensi dari luar negeri, memang dibatasi. Bahkan di suatu negara itu dikasih alat supaya dia tidak melakukan hal seperti itu," jelas Agung.

Sikap permisif Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat kepada Saipul Jamil ini tentu saja menuai sorotan netizen. Para komisioner KPI dinilai bermasalah dalam logika dan moralitasnya karena mengizinkan mantan narapidana yang merupakan pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur itu tampil kembali di televisi dengan alasan edukasi.

Jika Saipul Jamil tampil di televisi dengan status mantan narapidana seksual hanya untuk kepentingan hiburan, Agung khawatir akan timbul banyak persepsi dari masyarakat luas. Itulah sebabnya KPI memilih mengecam aksi glorifikasi berlebihan terhadap mantan juri D’Academy tersebut. Agung juga menyebut bahwa Saipul Jamil diizinkan untuk tampil dalam sesi wawancara, sebagai narasumber. 

Baca Juga: Terduga Pelaku Pelecehan Seksual KPI Siap Lapor Balik Korban MS Karena Hal Ini: Melanggar UU ITE

"Dia (Saipul Jamil) bisa tampil untuk kepentingan edukasi. Jadi misalnya, dia hadir sebagai pengedukasi bahaya predator. Kan bisa juga ditampilkan seperti itu," ucap Agung.

Pernyataan dari ketua KPI ini lantas membuat netizen kesal dan mempertanyakan balik maksud dari pernyataannya memperbolehkan Saipul Jamil untuk kembali tampil di televisi. Padahal sejak Saipul bebas dari Lapas Cipinang, masyarakat berbondong-bondong menyerukan penolakan hingga membuat petisi untuk memboikot pelantun lagu ‘Tak Bosan’ itu.

Karena pernyataannya tersebut, tagar #KetuaKPImenjadi trending di Twitter. Banyak warga Twitter yang kecewa karena menganggap KPI lebih peduli terhadap pelaku pelecehan seksual dibandingkan kondisi mental korbannya yang saat ini diketahui mengalami trauma.

Baca Juga: KPI Peringatkan Stasiun TV Beritakan Saiful Jamil, Ernest: Saya Apresiasi Langkah yang Baik Ini

Menanggapi hal itu, Arie Kriting ikut buka suara. Melalui akun Twitternya, ia menyindir pernyataan dari KPI dengan menyatakan bahwa edukasi yang diberikan oleh Saipul Jamil akan membuat para kaum pedofil akan semakin pintar melancarkan aksinya.

"Nah, kalau ini setuju deh. Bolehlah dibuatin acara edukasi. Jadi yang mau belajar caranya 'hap hap' anak di bawah umur yang lagi tidur, bisa tahu caranya bagaimana. Silahkan televisi bikin acara, biar para pedofil jadi pintar,” tulis Arie Kriting melalui akun Twitternya.

Selain itu, Arie juga menyindir dengan cara mengatakan bahwa sebaiknya dibuat sebuah lembaga khusus untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Karena tampaknya banyak pihak yang gagap mengenai status dan kehadiran seorang pedofil di tengah masyarakat, sepertinya mending dibuat lembaga khusus untuk hal ini. Bagaimana kalau dibuat Komisi Pedofil Indonesia?" ujar Arie Kriting seraya menyindir KPI.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Twitter Youtube Deddy Corbuzier

Tags

Terkini

Terpopuler