MEDIA BLITAR – Covid-19 varian Omicron ini kali pertama terdeteksi di Afrika Selatan pada 24 November 2021. Setelahnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian Omicron sebagai variant of concern atau varian yang mengkhawatirkan. Masyarakat di seluruh penjuru dunia sedang khawatir dengan ancaman virus Corona varian B.1.1.529 atau yang biasa disebut sebagai varian Omicron.
Angelique Coetzee yang merupakan dokter umum dan kepala Asosiasi Medis Afrika Selatan memperingatkan varian baru COVID-19 yang dijuluki Omicron disebut memiliki gejala yang tidak biasa, akan tetapi ringan.
Menurutnya, gejala yang dialami oleh pasiennya ini termasuk orang-orang muda dari berbagai latar belakang yang berbeda semua dengan kelelahan yang hebat dan seorang anak berusia enam tahun dengan denyut nadi yang tinggi.
Berbeda dari gejala varian Covid-19 sebelumnya, dalam kasus ini tak satupun dari mereka menderita kehilangan rasa atau bau, keduanya gejala yang sangat terkait dengan Covid-19 'tradisional'.
Baca Juga: Perbatasan China-Rusia di Lockdown Usai Belasan Kasus Varian Baru COVID-19 Omicron Muncul
“Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya,” kata dr. Coetzee.
Dia mengatakan total sekitar 24 pasiennya telah dites positif Covid, dengan gejala Omicron. Dalam kondisi dunia yang sekarang sedang berjuang untuk menahannya dengan berbagai larangan perjalanan.
“Mereka kebanyakan adalah pria sehat yang muncul merasa sangat lelah dan sekitar setengah dari mereka bahkan belum menerima vaksin, masalah umum di Afrika Selatan dan di sebagian besar benua Afrika,” katanya.
WHO memasukkan varian Omicron ke variant of concern atau varian yang mengkhawatirkan, sebab memiliki 50 mutasi yang bisa mempengaruhi cepatnya penyebaran atau tingkat keparahan yang bisa ditimbulkan.
Lantas, apa saja yang perlu diketahui tentang Covid-19 varian Omicron? Untuk lebih lengkapnya berikut adalah 5 fakta tentang Covid-19 varian Omicron.
- Gejala Varian Omicron
Orang yang terjangkit Covid-19 varian Omicron pada umumnya merasakan gejala yang tidak jauh berbeda dengan penderita Covid-19 varian lain.
Baca Juga: Swiss Wajibkan Tes Negatif Khusus Bagi 19 Negara Imbas Munculnya Varian Baru COVID-19 Omicron
Berdasarkan laporan Angelique Coetzee, dokter di Afrika Selatan, sejumlah pasien muda sering mengeluhkan nyeri sendi dan otot disertai sakit kepala saat terkena varian Omicron.
Kebanyakan pasien muda di Afrika Selatan mengaku tidak merasakan gejala kehilangan penciuman saat terjangkit Covid-19 varian Omicron.
Namun, belum diketahui pasti apakah varian Omicron memang tidak menimbulkan gejala kehilangan penciuman seperti pada penderita Covid-19 varian lain.
Baca Juga: Di Tengah Ancaman Varian Virus Baru COVID-19 Omicron, Israel Getol Selenggarakan Miss Universe
- Risiko Varian Omicron
Sampai saat ini, para ahli masih mempelajari tingkat bahaya Covid-19 varian Omicron dan resikonya terhadap pasien.
Di Afrika Selatan, memang terjadi peningkatan keterisian rumah sakit. Namun, ini bisa disebabkan oleh peningkatan jumlah kasus secara keseluruhan, belum tentu hanya karena varian Omicron.
Akan tetapi, satu yang pasti, Covid-19 varian apa pun bisa meningkatkan tingkat keparahan bahkan risiko kematian ketika pasien belum divaksinasi.
- Vaksin yang Ampuh Cegah Varian Omicron
Hingga saat ini, para ahli masih meneliti vaksin merk apa yang teruji klinis ampuh menangkal Covid-19 varian Omicron.
Namun, yang penting diingat, vaksinasi tetap penting dan perlu dilakukan untuk mencegah tingkat keparahan penyakit dan meminimalisir risiko kematian.
- Antisipasi Pemerintah terhadap Varian Omicro
Pemerintah sudah mengeluarkan sejumlah langkah untuk mencegah Covid-19 varian Omicron masuk ke Indonesia.
Ada 5 langkah pemerintah untuk mengantisipasi Covid-19 varian Omicron, di antaranya: Melarang masuk WNA yang memiliki riwayat perjalanan dari Afrika dan Hong Kong, mewajibkan WNI yang tiba dari Afrika dan Hong Kong untuk karantina 14 hari, meningkatkan lama masa karantina WNA dan WNI dari luar negeri menjadi 7 hari, melakukan evaluasi negara yang dibatasi untuk masuk secara berkala, meningkatkan genome sequencing dari kasus positif dengan riwayat perjalanan dari luar negeri.
- Imbauan WHO
WHO juga mengeluarkan sejumlah imbauan untuk menjadi acuan negara-negara di dunia dalam menghadapi Covid-19 varian Omicron.
Ada 4 imbauan WHO di antaranya adalah meningkatkan pelacakan dan sequencing, melaporkan kasus yang berkaitan dengan varian Omicron kepada WHO, melakukan investigasi untuk lebih memahami varian Omicron, menekan penyebaran Covid-19 dengan pencegahan.***