MEDIA BLITAR – Baru-baru ini media sosial sedang diramaikan dengan badai matahari yang konon katanya akan berdampak pada internet.
Dengan beredarnya di berbagai media sosial tentang badai matahari, banyak masyarakat belum mengetahui secara pastinya dan penyebab terjadinya fenomena tersebut.
Seperti kita ketahui bahwa matahari merupakan bintang pusat tata surya, bagi manusia matahari dianggap sebagai sumber kehidupan untuk seluruh makhluk hidup dimuka bumi.
Baca Juga: Nyaris Tutup Usia Akibat Badai Sitokin, Chandra Liow : Gue Udah Putus Asa
Lantas, apa itu fenomena badai matahari? Dilansir dari artikel jombangupdate.com, berikut penjelasannya.
Sebuah makalah pada konferensi data SIGCOMM 2021 menjadi peringatan bagi masyarakat seluruh dunia dan makalah tersebut juga mengungkapkan prediksi kapan badai matahari terjadi.
Hal tersebut diketahui dari penelitian berjudul ‘Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse’ yang dituliskan oleh Sangeetha Abdu Jyothi, mengungkapkan kemungkinan terjadi badai matahari yang menghantam bumi.
Baca Juga: Mengejutkan Badai Matahari Bisa Picu Kiamat Internet di Bumi, Begini Penjelasan Ilmuwan
Badai matahari merupakan fenomena alam berupa letusan besar plasma dan partikel bermuatan yang memiliki potensi destruktif yang sangat besar, diantaranya seperti berdampak pada infrastruktur internet dan listrik di seluruh dunia.
Menurut para penelitian India, bahwa telah menghitung kemungkinan badai matahari bisa menghantam bumi.
“Ahli astrofisika memperkirakan kemungkinan badai matahari dengan kekuatan yang cukup untuk menyebabkan gangguan bencana yang terjadi dalam dekade berikutnya menjadi 1,6-12%,” tulis peneliti dalam makalah tersebut, seperti dikutip dari jombangupdate.com.
Baca Juga: Luncurkan Penyelam Usai Badai Ida, Upaya Temukan Sumber Tumbahan Minyak di Pantai Teluk AS
Hal ini akan menunjukkan bahwa potensi terjadinya badai matahari supermasif yang menghantam bumi cukup besar dan terjadinya fenomena tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor kadar energi yang dilepaskan.
Menurut penelitian Jyothi menyebutkan bahwa, badai matahari yang memiliki kekuatan cukup besar dan bisa menyebabkan berbagai kerusakan terjadi dalam dekade berikutnya.
Dengan adanya fenomena badai matahari ini juga ada 4 fakta-fakta terkait fenomena tersebut, sebagai berikut:
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Badai Cytokine? Kenali Gejalanya pada Penderita Covid-19
- Matahari merupakan bola gas cair yang luar biasa besar dan terus menerus mengalami perubahan, serta aktivitas matahari yang dinamis bisa memicu terjadinya fenomena badai matahari.
- Badai matahari merupakan letusan besar plasma dan partikel bermuatan yang diledakkan ke luar angkasa dari matahari dan letusan tersebut terdiri dari suar, bintik matahari dan lontaran massa korona yang bisa membanjiri atmosfer bumi jika terjadi dalam jumlah besar.
- Badai matahari akan terjadi dimulai dengan ledakan besar di matahari dan ledakan tersebut bisa memunculkan semburan matahari yang bisa sekuat miliaran bom nuklir.
Adaupun suar matahari atau solar flares akan muncul seiring dengan pelepasan aliran besar bermuatan yang bergerak dengan kecepatan jutaan mil per jam. Hal tersebut yang disebut sebagai lontaran massa korona atau CME (Coronal Mass Ejections).
Baca Juga: Fenomena Langka Blue Moon, Biasanya Dikaitkan di Dunia sebagai Ritual Penyembahan
Saat CME menabrak bumi, maka bisa menyebabkan badai geomagnetik yang mengganggu satelit dan jaringan listrik, akibatnya berbagai aktivitas manusia yang memanfaatkan gelombang magnetik atau listrik bisa terganggu.
- Penyebab badai matahari, yaitu ledakan matahari yang memicu badai matahari terjadi karena garis-garis medan magnet dari bintik matahari (daerah matahari yang lebih gelap dan lebih dingin) menjadi kusut dan meletus, walaupun bintik matahari merupakan area yang lebih dingin, tetapi masih bisa sangat panas dan mencapai suhu 1.800 derajat Celcius.
Demikian artikel berikut ini tentang penjelasanya fenomena dari badai matahari dan 4 fakta tentang fenomena tersebut.***