Konsep acara yang dibuat pun cukup unik, setiap wisatawan akan diberikan kesempatan untuk memetik jagung terlebih dahulu kemudian langsung membakarnya di perapian.
Ketua Panitia Festival Jagung Bakar Kampung Etan Gunung, Impron Rosadi juga menambahkan, bahwa kegiatan festival bakar jagung bakar dilakukan sebagai bentuk apresiasi para pemuda desa pada petani untuk meningkatkan nilai tambah pada hasi panennya.
“Kegiatan festival jagung bakar perdana ini sebagai bukti kecintaaan kami pada potensi lokal yang ada di desa. Intinya hasil akhir petani bukan hanya pada saat panen raya saja, tapi justru bagaimana kami mengapresiasi hasil panen dengan mengemasnya secara menarik melalui festival jagung bakar ini. Pertama mengapresiasi hasil tani, mempromosikan potensi lokal, meningkatkan nilai jual dengan mendatangkan wisatawan,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu petani milenial yang juga ikut serta menyukseskan gelaran Festival Jagung Bakar Kampung Etan Gunung, Havis Dimas juga turut menyampaikan optimisme para petani jagung yang semangat untuk berpatisipasi di gelaran berikutnya dengan menanam jagung manis.
“Saya dan juga petani lainnya sangat mendukung kegiatan festival jagung bakar di Kampung Etan Gunung Desa Serang Blitar. Semoga kedepannya acara ini bisa dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan sekali setiap panen jagung. Pada festival pertama ini kami hanya menggunakan jenis jagung lokal. Nah kalau pakai jagung lokal sebenarnya rasanya kurang maksimal. Kedepannya mungkin saya dan petani lain akan menanam jenis jagung manis biar rasa jagungya lebih enak," ungkap Havis Dimas.
Baca Juga: Dikasih Kopi Desa Pantai Serang Blitar, Ajak Sruput Kopi Nikmat Penuh Candu dan Cerita Hebat
Lebih lanjut ditambahkan, menurutnya masyarakat sudah menyambut baik lantaran juga merasa diuntungkan dengan adanya Festival Jagung Bakar Kampung Etan Gunung.
"Alhamdulillah juga masyarakat menyambut baik karena petani merasa diuntungkan. Selain kita membeli jagungnya, mereka juga dapat untung dari kayu bakar yang mereka jual ke kita," tambahnya. Dengan adanya festival ini nilai jual jagung juga jadi lebih tinggi daripada kita jual kering, walaupun kita akan tetap jual keringnya juga ya. Jual kering itu biasanya untuk pakan ternak, dan kita tahu bahwa selama ini harga jagung kering kurang stabil. Pokoknya kami sangat dukung karena festival jagung bakar sangat nguntungin petani.” tutup Havis Dimas yang kian mantap menjadi petani milenial di Desa Wisata Serang Blitar.