Network
MEDIA BLITAR - Banyak orang khawatir kasus positif corona di Indonesia yang semakin melonjak akan mempengaruhi nilai tukar Rupiah. Hal ini melihat fakta jika dolar AS berada dalam posisi lemah dalam satu pekan terakhir dibandingkan mata uang lain.
Namun ternyata Rupiah justru menguat dalam dua hari terakhir terhitung sejak hari Rabu 16 September 2020. Menguatnya Rupiah ini juga berlaku terhadap beberapa mata uang global termasuk salah satunya Dolar AS.
Baca Juga: Operasi Yustisi di Blitar, Siap Tindak Masyarakat yang Kelayapan Tanpa Masker dan Didenda Rp500 ribu
Saat ini rupiah mampu mempertahankan posisi terbaiknya meskipun digempur sejumlah sentimen negatif. Sentimen muncul lantaran lonjakan kasus Covid-19 dan pemberlakuan PSBB.
Hari ini Jumat 18 September 2020, Rupiah berada di posisi kuat dengan sokongan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga di level 4 persen.
Baca Juga: Ingin Dapat Bantuan BLT Rp500 Ribu Per KK? Yuk Daftar Sekarang! Ini Syarat Beserta Cara Ceknya
Mata uang Indonesia ini bisa unggul atas dolar AS hingga ke bawah Rp14.800 pada perdagangan spot hari ini, Jumat, 18 September 2020. Dolar AS diketahui sedang ada dalam posisi yang lemah sehingga tak sulit bagi rupiah untuk mendorong dolar AS ke level terbawah di angka Rp14.791 pada Jumat pagi.
Hingga pukul 09.45 WIB, rupiah terapresiasi 0,16 persen ke level Rp14.793 per dolar AS. Cukup tipis tapi mampu membuktikan jika Rupiah bisa bangkit di tengah permasalahan yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay
Rupiah juga berhasil menguat terhadap tiga mata uang global lainnya, yakni dolar Australia (0,18 persen), euro (0,15 persen), dan poundsterling (0,40 persen).
