"Alasan budidaya sapi perah karena disini (desa Jetak) adalah dataran tinggi yang dingin dan sejuk sehingga dapat membuat hewan ternak terhindar dari stress akibat kepanasan," lanjutnya.
Untuk menghasilkan susu yang berkualitas, Jumadi juga mempertimbangkan beberapa aspek. Diantaranya kualitas makanan dan vitamin, hingga kebersihan kandang. Sukses menjadi peternak sapi perah, omset Jumadi perbulannya fantastis, bahkan capai dua digit.
"Omset sebulan sapi potong sekitar 30 juta. Sementara sapi perah satu harinya bisa mencapai 500 ribu rupiah. Nah itu bisa dihitung saja sebulan dapat berapa," kata Jumadi.
Dalam merawat sapi ternak Jumadi dibantu oleh putranya yang bernama Angga. Perawatannya sendiri memilih sistem semi modern dan tidak merumput. Tak heran jika budidaya sapi ternak bisa dilakukan dengan mengandalkan sedikit tenaga saja karena dinilai cukup mudah.***