Di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global, BRI Optimistis Jaga Pertumbuhan Berkelanjutan

- 22 Januari 2023, 19:48 WIB
Di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global, BRI Optimistis Jaga Pertumbuhan Berkelanjutan
Di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global, BRI Optimistis Jaga Pertumbuhan Berkelanjutan /Dok. BRI/

Di sisi lain, dengan kondisi tersebut beberapa negara maju memiliki peluang resesi yang tinggi.

Sunarso mengutip data Bloomberg yang menyebut probabilitas resesi ekonomi di China, Hongkong dan Australia mencapai 20%. Korea Selatan dan Jepang 25%, Selandia Baru 33%, Amerika Serikat 40% sedangkan Uni Eropa 50%. Adapun Indonesia menurutnya patut disyukuri karena probabilitasnya hanya 3%.

Baca Juga: Tanggal 28 Januari 2023 Hari Apa, Memperingati Hari Apa, Ada Peringatan Apa? Cek Penjelasannya

“Alhamdulillah Indonesia peluang untuk resesi itu hanya 3%. Kita juga bangga bahwa Indonesia mampu mengelola ekonominya mampu mengintegrasikan dan mengkonsolidasikan secara baik. Maka saya kira ekonomi kita cukup solid dan kemudian peluang terjadinya resesi di Indonesia hanya 3%,” ujarnya.

Dok. BRI
Dok. BRI

Persentase probabilitas yang minim tersebut ditopang oleh proyeksi makro ekonomi Indonesia yang positif. Di mana pertumbuhan ekonomi secara tahunan pada 2023 ditaksir berada di kisaran 4,42%-5,04%, walaupun ekonomi dibayangi ketidakpastian.

Dengan tantangan yang Sunarso sebutkan dan proyeksi ekonomi Indonesia tersebut, manajemen BRI pun menyiapkan setidaknya empat skenario untuk menghadapi ketidakpastian pada 2023. Skenario tersebut merupakan mitigasi risiko dan strategic response.

Baca Juga: Fakta Menarik Tahun Baru Imlek 2023: Sejarah, Tanggal Penting hingga Shio

Skenario pertama adalah jika ekonomi pulih tapi inflasinya naik dan kualitas pinjaman memburuk. Maka yang harus dilakukan perbankan adalah mempercepat proses write-offs untuk memperoleh yang lebih tinggi. Kemudian  mempertahankan coverage ratio yang tinggi.

“Bisa dipahami bahwa perbankan rata-rata masih menumpuk cadangan untuk mengantisipasi terjadinya kalau terjadi deteriorating di kualitas asetnya. Dan kemudian kita cadangkan cukup memadai supaya bantalannya nanti nggak hard landing, kira-kira seperti itu. Jadi bantalannya itu mulus untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan,” tutur Suanrso.

Halaman:

Editor: Ninditoo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x