UPDATE HARGA EMAS: Naik Tiga Hari Beruntun, Harga Emas Kembali Turun! Intip di Sini  

- 5 Desember 2020, 07:48 WIB
 ILUSTRASI Emas Batangan//Antara//
ILUSTRASI Emas Batangan//Antara// /

 

MEDIA BLITAR - Harga emas turun tipis pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menyusul ambil untung dari kenaikan tiga hari berturut-turut saat ekuitas menguat.

Akan tetapi harapan stimulus baru AS mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dan mempertahankan kenaikan mingguan pertamanya dalam empat pekan terakhir.

Dikutip Media Blitar dari Antara, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman bulan Februari di divisi COMEX New York Exchange, menyusut 1,10 dolar AS atau 0,06 persen menjadi ditutup pada 1.840,00 dolar AS per ounce.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini Sabtu 5 Desember 2020, Top 4 MasterChef Indonesia hingga Ikatan Cinta

Baca Juga: Sinopsis Film Dirty Grandpa: Niat Menghibur Sang Kakek, Jason Malah Tertipu!

Emas membukukan keuntungan mingguan lebih dari tiga persen.

Harga emas berjangka naik 10,9 dolar AS atau 0,6 persen menjadi 1.841,10 dolar AS pada Kamis, 3 Desember 2020, setelah naik 11,3 dolar AS atau 0,62 persen menjadi 1.830,20 dolar AS pada Rabu, 2 Desember 2020 dan melonjak 38 dolar AS atau 2,13 persen menjadi 1.818,90 dolar AS pada Selasa, 1 Desember 2020.

"Setelah kenaikan tiga yang luar biasa, emas mengalami aksi ambil untung menjelang level teknis utama di 1.850 dolar AS, dianggap sebagai rintangan yang signifikan karena sangat tangguh sebagai dukungan selama dua bulan terakhir," kata Kepala Perdagangan Derivatif Logam Dasar dan Mulia BMO, Tai Wong.

Baca Juga: Ringkus 7 Tersangka Pengedar Narkoba, Polres Blitar Kota Sita Ribuan Barang Haram

Baca Juga: Rizieq Shihab Diminta Datang, Beri Klarifikasi ke Polda Jawa Barat Pekan Depan

"Reaksi emas terhadap laporan penggajian AS yang sangat lemah - direspon aksi jual alih-alih reli - menunjukkan para pemburu harga murah mungkin puas untuk saat ini," katanya.

Tai Wong menambahkan mungkin juga ada beberapa program penjualan moderat yang stabil melalui exchange traded funds (ETF).

Data pada Jumat, 4 Desember 2020 menunjukkan ekonomi AS menambahkan pekerja paling sedikit dalam enam bulan pada November.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Luncurkan Tim Pemburu Protokol Kesehatan Covid-19, Simak Cara Kerjanya di Sini!

Baca Juga: Murni Atau Tidak? Berikut Cara Mudah Mengetes Kemurnian Madu yang Anda Miliki 

Ini memperkuat ekspektasi akan lebih banyak stimulus fiskal yang mengangkat indeks-indeks utama Wall Street ke level tertinggi sepanjang masa.

Sementara itu, RUU bantuan Virus Corona bipartisan senilai 908 miliar dolar AS menarik dukungan di Kongres AS pada Kamis, 3 Desember 2020.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan besar disebabkan oleh stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Cara Membuka Blokir Rekening Bank BNI untuk Cairkan Banpres UMKM Rp2,4 Juta, Simak di Sini

Baca Juga: Sindir Deddy Corbuzier dan Effendi Gazali, Susi Pudjiastuti: Jangan Bicara Pernyataan Hoaks

"Di luar koreksi jangka pendek, dolar yang lebih lemah, suku bunga riil negatif, kekhawatiran seputar inflasi dan ekspektasi stimulus fiskal lebih lanjut di tengah kebijakan moneter yang akomodatif kemungkinan akan menjaga harga emas cenderung naik," kata Analis Standard Chartered Suki Cooper.

Di sisi lain, dolar menuju minggu terburuk sejak awal November, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 11,6 sen atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 24,253 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 34,2 dolar AS atau 3,29 persen menjadi menetap di 1.072,8 dolar AS per ounce.***

 

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x