Lambat Kembangkan Inovasi Baru, Yahoo Alami Kemunduran

- 6 April 2021, 11:27 WIB
Ilustrasi Yahoo.
Ilustrasi Yahoo. /Pixabay/Simon

MEDIA BLITAR – Yahoo dikabarkan alami kemunduran di era teknologi yang semakin melaju pesat saat ini.

Yahoo sendiri dulunya merupakan salah satu perusahaan internet multinasional yang berada di California, Amerika Serikat.

Pada tahun 2000 perusahaan Yahoo memiliki harga senilai USD 125 miliar, namun di tahun 2017 harganya menjadi USD 4,83 miliar.

Dahulu Yahoo mampu menciptakan kekayaan yang sangat banyak hanya dalam waktu singkat.

Baca Juga: Dua Pemain Persija Absen Lawan Barito Putera di Perempat Final Piala Menpora 2021

Produk pertama dari Yahoo adalah iklan baris. Dari situ jumlah kontrak yang diperoleh staf marketingnya sudah banyak.

Yahoo memulai Initial Public Offering (IPO) pada tahun 1996 dan berhasil mendapatkan dana sebesar USD 33,8 miliar atau sekitar Rp449 triliun.

Dengan kesuksesan ini, banyak orang menjadi tertarik dengan bisnis internet. Istilah Start Up atau perusahaan yang baru dirintis mulai banyak dikenal dunia.

Baca Juga: Akhirnya, PSIS Semarang Kembali ke Stadion Jatidiri

Orang-oramg berlomba-lomba mendirikan perusahaanya sendiri dengan berbasis teknologi.

Dari sini banyak perusahaan-perusahaan baru yang memasang iklan di Yahoo, dan membuat Yahoo semakin berada di atas.

Akibatnya, Yahoo terlalu fokus pada bisnis iklan baris saja. Yahoo mengabaikan inovasi-inovasi baru untuk perkembangan mesin pencariannya.

Bahkan ketika Laary Page dan Sergey Brin yang merupakan penemu Google ditolak oleh Yahoo ketika menawarkan algoritmanya.

Baca Juga: HORE! Pemerintah Bolehkan Masyarakat Sholat Tarawih dan Idul Fitri di Luar Rumah, Apa Syaratnya?

Meskipun pada tahun 2000 saham Yahoo mencapai Rp1.700 miliar, namun yang sebenarnya terjadi adalah sedang mengalami krisis identitas.

Hal ini karena pada awalnya Yahoo lahir sebagai mesin pencari dan mendapatkan pendapatan dari iklan baris. Namun, Yahoo mengumumkan sebagai perusahaan media dan bertindak sebagai perusahan software.

Padahal Yahoo adalah perusahaan iklan, bukan software. Yahoo juga pernah mengganti CEO sebanyak tiga kali dalam setahun.

Baca Juga: Heboh Dirinya Diisukan Hamil, Nissa Sabyan Kepergok Tampil Cantik Hadiri Kondangan

Era Start Up telah mulai dan bisnis teknologi sudah banyak berkembang, Yahoo tidak memiliki trobosan terbaru di tahun 2000-an.

Sementara Google sendiri akhirnya terus berinovasi. Mereka memperkerjakan programmer handal, dengan berbagai inovasi yang terus berjalan mengikuti perkembangan jaman.

Ketika di era smartphone mulai bermunculan, Yahoo masih belum bertindak apapun. Sedangkan pesaingnya, seperti Google telah mengembangkan teknologinya dengan Android, dan Apple dengan IOS-nya.

Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Akibat Bencana Alam di NTT Capai 128 Jiwa

Google dan Apple membuat mesin pencari yang mampu membaca perilaku penggunanya sehingga iklan bisa didapatkan.

Akhirnya Yahoo banyak mengakuisisi perusahaan seperti flickr dan tumblr. Namun, semuanya mengalami kemunduran.

Bahkan Yahoo Massenger juga kalah saing dengan Whatsapp dan Line.

Itulah sebabnya mengapa Yahoo mengalami kemunduran. Apalagi inovasi dari pesaingnya, Google sangat banyak.

Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran Segera Diterbitkan Pemerintah, Menhub: Larangan Mudik Tahun Ini Sudah Final

Salah satunya bisa dilihat adalah hanya dengan menggunakan satu akun Gmail, pengguna Google dapat mengakses ke seluruh layanannya. Seperti Google Maps, Chrome, YouTube, dan aplikasi Android lainnya.

Sampai akhirnya Yahoo Group resmikan tutup permanen. Melalui surel beberapa bulan lalu, diumumkan bahwa alasan penutupan ini karena pengguna Yahoo terus menurun.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x