9 Cara Cerdas Menggunakan Sosial Media, Jangan Asal dan Tahan Emosi, Ini Sisi Positifnya!

21 September 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi media sosial. Masyarakat harus cerdas dalam beraktivitas di media sosial. /

MEDIA BLITAR - Pandemi Covid-19 menjadikan kehidupan masyarakat kian cakap digital, dan mengubah pola manusia dalam berkomunikasi dan beraktifitas.

Kebiasaan baru berinteraksi melalui dunia digital, menjadikan kondisi ini menuntut setiap orang untuk lebih cakap digital dalam menggunakan perangkat dan media digital.

Namun ada hal yang harus diwaspadai saat bertukar informasi di dunia digital sebagai netizen atau warganet.

Baca Juga: Usulan Anggaran Pemilu 2024 dari KPU Capai Rp86 Triliun, Berikut Tanggapan Wakil Ketua DPR

Kemudahan akses ini jangan sampai membuat Anda lalai dalam menyebarkan informasi tanpa fakta yang benar, atau melakukan bullying melalui jari-jari Anda tanpa Anda sadari.

Tak hanya terhadap pihak lain, kehati-hatian juga penting bagi keamanan data pribadi Anda sendiri. Jangan sampai, kelalaian Anda dalam bermedia sosial malah menyebabkan bocornya data pribadi Anda ke pihak lain

Untuk itu, netizen atau warganet yang pastinya sebagian besar bermain media sosial, wajib memahami dulu bagaimana memanfaatkan teknologi ini dengan baik, tanpa merugikan orang lain atau pun diri sendiri.

Hal ini lebih penting lagi diperhatikan oleh netizen yang masih usia sekolah dan remaja. Pandai-pandailah dalam memilah informasi dan menyebarkan informasi, cerdas dalam memilih akun yang diikuti.

Baca Juga: Dulu Buat Kerokan, Kini Uang Koin 1000 Lama Kelapa Sawit Miliki Nilai Selangit Hingga 100 Juta?

Jangan sampai media sosial mengganggu kesehatan mental dan membuat rugi diri sendiri. Karena bukan orang lain, tapi diri kita sendiri yang bakal merasakan kerugiannya.

Berikut sejumlah tips dan kiat yang berhasil dirangkum MEDIABLITAR.com dari berbagai sumber agar netizen cerdas menggunakan media sosial:

1. Jaga etika prilaku berbahasa dan berkomunikasi

Walaupun Anda sedang berada di dunia maya. Pasalnya undang-undang mengawasi dan jejak digital tidak akan hilang. Oleh sebab itu tetaplah menjaga kesantunan dalam memberikan komentar. Jangan sampai menyinggung, menyakiti atau membully orang lain.

2. Tahan emosi

Sebelum nekat memberikan komentar atau mengunggah curahan hati alias curhat. Ada baiknya tahan emosi dan jangan meluapkan emosi di media sosial, atau Anda bisa merugi sebab dapat mempermalukan diri sendiri dan/atau merugikan orang lain.

3. Berpikir ulang

Sebelum memutuskan untuk mengunggah sesuatu, mari berpikir berkali-kali agar apa yang kita unggah tidak menyebabkan sesuatu yang merugikan diri kita sendiri atau orang lain.

Baca Juga: Protes Soal Harga Pakan saat Jokowi ke Blitar, Peternak Ayam Dapat 20 Ton Jagung Standar Internasional

4. Diary lebih baik

Kalau niat Anda mencurahkan seluruh kekesalan, emosi, ataupun kesedihan, media sosial bukan pilihan yang baik. Diary atau buku harian lebih baik jadi tempat Anda menuliskan semua curahan hati.

5. Hanya manfaatkan sisi positif media sosial

Media sosial punya banyak sisi positif diantaranya menjalin silaturahmi, memamerkan jualan/dagangan kita, menemukan jejak teman lama dan lainnya. Hanya manfaatkan media sosial untuk hal-hal positif saja.

6. Telusuri fakta

Awas ini yang berbahaya, jangan sampai Anda menjadi penyebar berita bohong alias hoaks. Ada baiknya Anda telusuri fakta sebelum menyebarkan hal-hal yang tidak dipahami di media sosial.

Sebaliknya, saat menerima informasi yang terasa aneh dan janggal, telusuri dulu kebenarannya. Jangan asal menelan informasi secara bulat-bulat, filter dan telaah.

Baca Juga: Kemenag Akan Menghentikan Kartu Nikah Fisik dan DIgantikan ke Digital, Simak Cara Dapatinnya

7. Jaga data pribadi dan privasi

Setiap orang memiliki hak asasi manusia untuk dapat melindungi diri dan atau pribadinya. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28 G yang berbunyi: “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi”.

Perlidungan ini juga mencakup perlindungan data pribadinya. Setiap individu tentunya memiliki hak privasi atas data pribadi yang dimilikinya yaitu hak untuk dapat mengatur, mengedit, mengelola dan menghapus data pribadi yang dia miliki dan menentukan kapan, bagaimana dan untuk apa data tersebut dikomunikasikan kepada pihak lain.

8. Filter akun-akun yang diikuti

Media sosial ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Kita acapkali ‘silau’ dengan kehidupan orang lain yang kita lihat di medsos, dan membandingkannya dengan kehidupan kita.

Padahal, semua yang tampil di medsos hanyalah kulit luar yang tidak kita ketahui isi sebenarnya. Mengatasi hal itu, ikutilah akun-akun bermanfaat, menghibur, atau kredibel yang justru bisa menambah wawasanmu. Jauhi akun-akun yang sekiranya toxic dan tidak memiliki kegunaan apapun.

Barcode Siber Kreasi Kominfo. Dok. Kominfo

9. Waspada dan jangan asal percaya

Saat menerima informasi dari media sosial. Anda juga harus pandai memilah dan memilih informasi yang baik atau tidak. Sekirangan informasi itu hanya membuat kesehatan mental Anda terganggu lebih baik hindari dan jauhi.

Dapatkan juga informasi menarik mengenai literasi digital lainnya, kamu dapat mengunjungi laman SiberKreasi melalui https://info.literasidigital.id atau ikuti media sosialnya di sini.

Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Siberkreasi Kemkominfo.***

Editor: Ninditoo

Tags

Terkini

Terpopuler