Mengejutkan Badai Matahari Bisa Picu Kiamat Internet di Bumi, Begini Penjelasan Ilmuwan

11 September 2021, 11:39 WIB
Mengejutkan Badai Matahari Bisa Picu Kiamat Internet di Bumi, Begini Penjelasan Ilmuwan /Pexels/Pixabay

MEDIA BLITAR – Mengejutkan ilmuwan mengungkapkan rahasia mengejutkan bahwa badai matahari bisa picu efek yang cukup dahsyat untuk mempengaruhi internet. Bahkan menurut laporan tersebut dampaknya akan bisa dirasakan hingga berbulan-bulan.

Planet Bumi sebenarnya memiliki semacam benteng berupa magnet sebagai alat perlindungan terhadap serangan ekstrem yang datang dari luar angkasa.

Namun dalam skala besar serangan badai matahari akan menjadi ancaman sangat serius. Hal itu telah diprediksi oleh Asisten Profesor dari University of California, Irvine, Amerika Serikat, Sangeetha Abdu Jyothi.

Baca Juga: Luncurkan Penyelam Usai Badai Ida, Upaya Temukan Sumber Tumbahan Minyak di Pantai Teluk AS

Abdu Jyothi mengatakan para peneliti memperkirakan persentase dampak badai Matahari terhadap Bumi antara 1,6 persen dan 12 persen setiap satu dasawarsa.

Akan tetapi, dia menyoroti infrastruktur penunjang internet di Bumi yang disebut belum siap jika mengalami gangguan akibat kejadian alam itu.

Menurutnya, badai Matahari super bisa mengancam kehidupan manusia modern yang bergantung kepada internet.

Salah satu dampaknya yaitu kiamat internet di Bumi. Jaringan telekomunikasi secara global kemungkinan besar tidak berfungsi selama berbulan-bulan.

Baca Juga: Apa Itu Badai Sitokin? Berikut Fakta Mengerikan dan Lakukan Hal ini untuk Mengatasinya dari dr. Saddam Ismail

Diketahui kabel internet bawah laut panjang yang menghubungkan antar benua dilengkapi dengan repeater untuk meningkatkan sinyal optik, dengan jarak sekitar 50 hingga 150 kilometer.

Repeater sebenarnya rentan terhadap arus geomagnetik. Kabel internet bisa tidak berfungsi manakala satu saja repeater mengalami kerusakan

Ilmuwan Amerika Serikat, Abdu Jyothi menguraikan bahwa saat badai matahari mengirim partikel magnetik ke Bumi dengan kecepatan jutaan kilometer per jam maka bisa menimbulkan badai geomagnetik di atmosfer Bumi.

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Badai Cytokine? Kenali Gejalanya pada Penderita Covid-19

Selanjutnya dalam makalah yang dipaparkan pada konferensi Asosiasi Teknis Komputer Kelompok Peminatan Khusus pada Data dan Komunikasi (SIGCOMM) 2021 yang digelar pada 23 sampai 27 Agustus lalu secara virtual.

“Apa yang benar-benar membuat saya berpikir tentang ini adalah bahwa dengan pandemi kita melihat betapa tidak siapnya dunia. Tidak ada protokol untuk menghadapinya secara efektif, dan itu sama dengan ketahanan internet,” ujar Abdu Jyothi, dikutip dari Live Science, Kamis 9 September 2021 sebagaimana dilansir oleh MEDIA BLITAR, Sabtu 11 September 2021.

Sejarah mencatat ada dua peristiwa badai matahari yaitu pada tahun 1859 dan tahun 1921.

Baca Juga: Miliki Tubuh Kekar Ternyata Deddy Corbuzier Akui Nyaris Meninggal Dunia Karena Badai Cytokine

Peristiwa badai matahari yang sangat terkenal yaitu Peristiwa Carrington yang mengakibatkan gangguan geomagnet yang sangat parah sehingga menyebabkan kabel telegraf terbakar.

Satu peristiwa lainnya terjadi pada Maret 1989, seluruh provinsi Quebec di Kanada padam selama sembilan jam.***

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler