Mbok Bunari Hilang Belum Ditemukan, Tokoh Masyarakat yang Dipercayai Penanda Bahaya Gunung Semeru

- 10 Desember 2021, 20:16 WIB
Mbok Bunari Hilang Belum Ditemukan, Tokoh Masyarakat yang Dipercayai Penanda Bahaya Gunung Semeru
Mbok Bunari Hilang Belum Ditemukan, Tokoh Masyarakat yang Dipercayai Penanda Bahaya Gunung Semeru / Antara Foto/Ari Bowo Sucipto

MEDIA BLITAR – Mbok Bunari dikabarkan hilang pasca Gunung Semeru erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021 menyisakan duka mendalam bagi korban terdampak.

Mbok Bunari dikenal sebagai tokoh masyarakat yang dipercayai sebagai sosok yang mengetahui seluk beluk Gunung Semeru.

Perempuan paruh baya ini merupakan tokoh sentral masyarakat Dusun Curah Kobokan Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Informasi terakhir, Mbok Bunari diketahui masih berkebun ketika Puncak Mahameru meluapkan awan panas dan lahar.

Baca Juga: Shopee 12.12 Birthday Sale TV Show Hadirkan TOMORROW X TOGETHER, Al & Andin, dan Deretan Bintang Dangdut!

“Mbok Bunari ini tokoh sentral yang dipercaya masyarakat mengenai Semeru bahaya atau tidak,” ungkap Purn, Peltu Sugianto.

Menurutnya, Mbok Bunari ini sebagai penanda terkait Gunung Semeru sudah aman atau berbahaya atau tidak pasca erupsi.

Ketika Gunung Semeru ‘mengamuk’ Mbok Bunari dikabarkan tidak turun dari kediaman rumahnya.

Baca Juga: Kunlavut Vitidarn hingga An Se Young kini Punya Julukan Baru: Bocah Ajaib

Dia sendiri tinggal di bagian paling barat dan dekat dari puncak Semeru. Pada saat kejadian erupsi, ada warga yang melihat Mbok Bunari sedang berladang.

Tim penyelamat pun masih mencari keberadaan Mbok Bunari yang dipercayai sebagai tokoh masyarakat disegani.

“Warga waktu itu tenang, karena Mbok Bunari tidak turun dari kediamannya. Kita masih mencari keberadaan beliau, jika sudah menjadi korban awan panas Semeru,” jelas Sugianto.

Selain, Mbok Bunari ada kisah haru dari korban erupsi Gunung Semeru yakni Rumini.

Baca Juga: Tepis Tudingan Tidak Tanggung Jawab atas Laura Anna, Keluarga Gaga Muhammad Sebut Berencana Nikahkan Keduanya

Diduga tidak tega meninggalkan ibunya keluar rumah, Rumini menemani sang ibu di dalam kamar hingga abu vulkanik menutupi material rumahnya.

Ibunya Rumini bernama Salamah berusia 71 tahun, sudah lanjut usia sehingga tidak mampu berlari cepat kala erupsi Gunung Semeru.

Ketika Puncak Mahameru ‘mengamuk’ para warga berbondong-bondong melarikan diri menyelamatkan nyawanya.

Baca Juga: MENGEJUTKAN Legenda Bulutangkis Yuni Kartika Akui Atlet Ini Ajaib, Usai BWF World Tour Finals 2021

Berbeda dengan Rumini, dia lebih memilih menemani ibunya yang tidak sanggup berlari menyelamatkan diri dari letusan Gunung Semeru.

Di ujung harapan sisa hidup Rumini, dia memilih untuk menemani dan memeluk ibunya di dalam rumah.

Hingga pada akhirnya, nyawa Rumini dan Salamah tidak tertolong ketika tim penyelamat berusaha mencari keberadaan korban.***

Editor: Nur Yasin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x