Dari penjual bensin, MA diketahui membeli bensin sebanyak 9 liter yang dibungkus ke dalam plastik. Empat kantong plastik tidak ditemukan di mobil MA. Namun, polisi mengungkapkan bahwa kantong plastik kemasan yang tersisa di mobil sang dokter serupa dengan kantong plastik berisi bensin yang tersisa di bengkel.
"Informasinya dari tukang bensin deket kejadian perkara itu, dia (MA) beli 10 liter. Tapi hanya ada sembilan liter. Nah diduga ada empat liter yang digunakan," ujar Kompol Zazali.
Diketahui, Mery Anastasia berprofesi sebagai dokter umum di Tangerang. Dirinya nekat melakukan pembakaran bengkel tersebut lantaran hubungan asmaranya tak direstui oleh orang tua korban. Karena perbuatannya yang telah menyebabkan tewasnya 3 korban jiwa, kini tersangka terancam hukuman mati.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari laman Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), terdapat nama wanita yang diduga merupakan tersangka. Mery Anastasia merupakan lulusan salah satu universitas di Sumatera Utara. Diketahui, Mery Anastasia masih aktif sebagai dokter. Ia memiliki Surat Tanda Registrasi yang masa berlakunya hingga September 2022.***