Network
MEDIA BLITAR - Daryono selaku Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengungkapkan, gempa yang berpusat di Selatan Pulau Jawa memiliki mekanisme sumber kombinasi naik.
Selain itu, Daryono menjelaskan penyebab Gempa Selatan Malang M6,1 ini merupakan gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan di zona Benioff yaitu pada bagian Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi/menunjam dan menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.
“Gempa selatan Malang M6,1 tadi siang bukan gempa megathrust, tetapi gempa Beniof, karena deformasi terjadi pada slab lempeng yang menunjam dan tersubduksi mulai menukik ke bawah Jawa Timur, “ tulis Daryono.
Baca Juga: Niat Hati Masak Mie, Justru Tercampur Beton karena Terdampak Gempa 6,7 SR Berpusat di Malang
Daryono mengungkapkan bahwa, Gempa m6,1 di selatan Malang ini kemungkinan sangat kecil untuk dapat memicu aktifnya gunung api, kecuali gunung api tersebut memang sedang aktif.
Jika gunung api sedang tidak aktif maka gempa tektonik tidak akan dapat mempengaruhi aktivitas vulkanisme.
Pihak BMKG memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menghindari bangunan yang rusak akibat gempa yang berousat di bagian Selatan Malang. Kekuatannya mencapai 6,1M dan kedalamannya mencapai 60 km.
Baca Juga: Diguncang Gempa, Kantor DPRD dan Gedung Pemkab Blitar Rusak
Selain itu, BMKG juga memberikan peringtan agar masyarakat tidak terpengaruh oleh isu dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, melalui cuitannya di akun resmi @InfoHumasBMKG.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” cuitan BMKG
Kejadian gempa di bagian Selatan Pulau Jawa arah Barat Daya dari Malang terjadi pada Hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 14.00 WIB.
Gempa tersebut berada di pusat laut dengan jarak berkisar 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Menurut BMKG melalui cuitan Twitter @infoBMKG letak gempa tersebut berada pada 8,95 lintang selatan dan 112, 48 bujur timur.
Tingkat kedalaman gempa 35 kilometer. Meskipun beberapa kota di Jawa Timur mengalami kerusakan fasilitas umum dan beberapa rumah warga.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Gempa Besar Terjadi di Blitar dan Sekitarnya, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Meskipun demikian, gempa tersebut tidak memicu potensi Tsunami di beberapa wilayah meliputi, Klaten, Mojokerto, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Bnjarnegara II MMI.
Hingga saat ini masih belum ada gempa susulan berdasarkan hasil monitoring dari pihak BMKG.
“Hingga hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 14.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan,” cuitan Twitter @InfoBMKG.
Baca Juga: Diguncang Gempa, Atap RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Ambruk, Pasien Dievakuasi
Kejadian gempa ini menjadi banyak perbincangan netizen dan menjadi trending di media sosial Twitter.
Beberapa netizen memberikan foto maupun unggahan video berkaitan dengan kondisi kerusakan bangunan dan fasum (Fasilitas Umum), yang ditimbulkan oleh gempa.
Kerusakan dan kerugian akibat gempa ini terbilang parah di beberapa kota Provinsi Jawa Timur seperti Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jember, Kediri dan Malang.***
