MEDIA BLITAR - Pada bulan Juni 2021 ini terdapat kesalahan cukup fatal dilakukan oleh salah satu pabrikan mobil merk Mercedes-Benz Amerika Serikat.
Karena melakukan keteledoran, Mercedes-Benz Amerika Serikat (AS) secara tidak sengaja malah membuat bocor data dari para konsumennya.
Bahkan kebocoran Mercedes-Benz Amerika yang terjadi adalah data penting dari konsumen atau pemilik mobil mewah tersebut.
Baca Juga: Dimas Laporkan Lift Mobil Seharga 1,8 M Rusak, Raffi Ahmad Panik Hingga Lari ke Rumah Baru
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com melalui Reuters pada Senin 28 Juni 2021, jumlah kebocoran data penting tersebut sampai di angka 1.000 konsumen dari Mercedes-Benz Amerika.
Menurut informasi, kebocoran data tersebut adalah berupa data konsumen yang telah disimpan melalui platform penyimpanan online (cloud).
Dengan terjadinya kebocoran pada cloud Mercedes-Benz Amerika, data penting konsumen seperti skor kredit, nomor SIM, dan jaminan sosial telah tersebar secara umum.
Data penting konsumen yang telah bocor tersebut awalnya didapatkan Mercedes-Benz dari pelanggan atau konsumen mereka ke situs web dealer perusahaan dengan tujuan informasi pembelian mobil.
Kebocoran di cloud Mercedes-Benz adalah data konsumen yang ada sejak mulai Januari 2014 hingga Juni tahun 2017.
Namun meski data tersebut bocor, Mercedes-Benz telah menjamin bahwa tidak ada hacker yang telah menyusupi sistem milik mereka.
Baca Juga: BIKIN MERINDING! Rekaman Black Box Lion Air JT 610 Pernah Bocor, Berikut Isi Percakapan Pilot
Selain itu Mercedes-Benz juga menjamin bahwa belum ada data dokumen yang disalah gunakan oleh pihak lain meski telah terjadi kebocoran pada cloud mereka.
Oleh karenanya Mercedes-Benz Amerika Serikat telah menawarkan layanan pemantauan kredit secara gratis pada para pelanggan mereka.
Hal tersebut juga sebagai bentuk kompensasi Mercedes-Benz Amerika Serikat karena telah melakukan kesalahan dan teledor membocorkan data penting para konsumennya.
Layanan pemantauan kredit secara gratis dari Mercedes-Benz Amerika Serikat diberikan untuk konsumen yang informasi kartu kredit, nomor SIM, dan jaminan sosial mereka yang bocor dari sistem cloud mereka.***