Digantikan Bendera PBSI di Thomas Cup 2020, Taufik Hidayat Beri Peringatan: Pemerintah Harusnya Malu

- 18 Oktober 2021, 13:42 WIB
China digusur Indonesia di partai Final Thomas Cup 2020
China digusur Indonesia di partai Final Thomas Cup 2020 /Twitter.com @INABadminton/

Taufik Hidayat juga mengungkapkan bendera kebangsaan hanya dapat berkibar di luar negeri ketika kedatangan presiden atau atlet yang memenangkan juara.

Baca Juga: Indonesia Juara Thomas Cup 2020 tapi Merah Putih Tak Berkibar, Publik Kecewa Berat hingga Desak Pemerintah

Maka dari itu, mantan tunggal putra kebanggaan Indonesia sekaligus bagian dari anggota tim peraih trofi Thomas Cup 2002 lalu tersebut, berharap masalah terkait sanksi dari WADA segera selesai.

“Saya berharap ini bisa cepat selesai. Pemerintah harusnya malu, dulu gembar-gembor ingin jadi tuan rumah Piala Dunia, tuan rumah Olimpiade, tapi ngurus kayak gini aja enggak bisa. Jangan sampai kita kayak Rusia,” ujar Taufik.

Selain Indonesia, dua negara lain yakni, Thailand dan Korea Utara juga dianggap tidak patuh oleh Badan Anti Doping Dunia (WADA), sehingga memperoleh sanksi.

Baca Juga: China Gigit Jari, Gagal Total di Final Thomas Cup 2020 oleh Indonesia!

Salah satu aturan dari sanksi tersebut menerangkan atlet dari ketiga negara tersebut masih diperbolehkan untuk ikut bermain di kejuaraan regional, continental maupun dunia. Meskipun demikian, negara tersebut tidak dapat mengibarkan bendera nasional selain ajang olimpiade.

Sedangkan di sisi lain, para pemain Indonesia terus bersemangat dan berambisi meraih piala Thomas Cup 2020. Hal tersebut dibuktikan dengan kemenangan tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie yang memberikan angka kemenangan ketiga untuk Indonesia.

Tentunya, keunggulan tersebut membawa Indonesia ke puncak sekaligus menaklukan China 3-0.***

Halaman:

Editor: Ninditoo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah